INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Arang Itu, Jika Dibasuh Dengan Air Mawar Sekalipun, Tiada Akan Putih
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Arang itu, jika dibasuh dengan air mawar sekalipun, tiada akan putih
Orang jahat, walaupun diberi kesenangan, namun kalau sudah mendapatkan kesempatan pasti akan diulangnya lagi perbuatan jahatnya.
Kesimpulan
Arti peribahasa arang itu, jika dibasuh dengan air mawar sekalipun, tiada akan putih adalah orang jahat, walaupun diberi kesenangan, namun kalau sudah mendapatkan kesempatan pasti akan diulangnya lagi perbuatan jahatnya.
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa arang itu, jika dibasuh dengan air mawar sekalipun, tiada akan putih, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Ingin buah manggis hutan, masak ranum tergantung tinggi
Artinya : Ingin akan barang sesuatu, tetapi amat susah diperoleh
Hitam seperti dawat
Artinya : Hitam berkilat-kilat
Bermayang-mayang menjadi mumbang
Artinya : Selalu keguguran bila sudah mengandung.
Ikut hati mati, ikut mata buta
Artinya : Jika selalu menuruti nafsu, akhirnya akan mendapat celaka
Bagai kacang direbus satu
Artinya : Melonjak-lonjak kegirangan
Seperti pucuk dengan pelepah
Artinya : Sama juga.
Ikat boleh diubah, takuk bagaimana mengubahnya?
Artinya : Perangai yang sudah menjadi tabiat susah untuk diubah. (takuk = luka pada pohon)
Kucing pergi tikus menari
Artinya : Jika kepala (kantor, perusahaan, dan sebagainya) pergi bawahannya bersuka ria
Bagaimana pohon tiada akan tumbang dipanah halilintar, baluhan kulit ada di batangnya
Artinya : Orang yang berteman dengan orang jahat pada akhirnya juga akan ikut terlibat dalam kejahatan. (baluhan = batang yang sudah berlubang)
Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh ke tanah jua
Artinya : Betapa pun pandai atau hebatnya seseorang dalam suatu perkara/permasalahan ataupun pekerjaan, pasti memiliki kelemahan juga (pernah salah juga).
Umur setahun jagung darah setampuk pinang
Artinya :
- Masih sangat muda
- Belum berpengalaman
Lagi ada jangan dimakan, sudah habis baru dimakan
Artinya : Sewaktu ada pencaharian, jangan diganggu harta simpanannya, tetapi apabila tiada pencaharian lagi, barulah dipergunakan harta simpanan itu
Menghasta kain sarung
Artinya : Perbuatan yang sia-sia
Tertarung kaki boleh diinai, tertarung hati susah diobati
Artinya : Hati yang terluka (perihal perasaan yang tersinggung/tersakiti) sulit untuk diobati.
Sehina semalu
Artinya :
- Seia sekata
- Senasib
Belum dipanjat asap kemenyan
Artinya : Belum kawin
Naik seperti kelip-kelip, turun seperti ribut
Artinya : Untuk memperoleh kejayaan/kekayaan lambat/sangat susah, tetapi untuk jatuh cepat/mudah sekali.
Bagai menyandang galas tiga
Artinya : Pekerjaan yang ringan, tetapi sukar melakukannya
Malang Pak Kaduk, ayamnya menang kampung tergadai
Artinya : Orang yang benar-benar malang nasibnya, segala sesuatu yang dimilikinya habis tanpa sisa.
Bagai buah keras di dalam sekul
Artinya : Berbicara dalam keadaan tergopoh-gopoh. (sekul = mangkuk yang dibuat dari tempurung kelapa)
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Arang Itu, Jika Dibasuh Dengan Air Mawar Sekalipun, Tiada Akan Putih”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.