Arti Peribahasa Bagai Gelombang Dua Belas

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Bagai Gelombang Dua Belas

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Bagai Gelombang Dua Belas

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Bagai gelombang dua belas

Kehebatan langkah seorang pendekar/pejuang.

Kesimpulan

Arti peribahasa bagai gelombang dua belas adalah kehebatan langkah seorang pendekar/pejuang.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa bagai gelombang dua belas, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Gigi telah gugur, tebu pun menjadi
Artinya : Keinginan yang datang setelah tidak ada kesempatan yang tersisa.

Kalau pandai makan, pandai simpan
Artinya : Pandai menyimpan rahasia.

Pisang tidak berbuah dua kali
Artinya : Nasib baik biasanya hanya ditemui satu kali

Telah dijual, maka dibeli
Artinya :

  1. Pikirkan masak-masak sebelum mengerjakan sesuatu
  2. Pikirkan dahulu masak-masak sebelum sesuatu dikerjakan

Kalau bertangkai boleh dijinjingkan
Artinya : Bukti yang dapat digunakan sebagai puncak dari suatu penyelidikan.

Karena emas memas, karena padi menjadi
Artinya : Orang kaya bisa mewujudkan apa saja maksud hatinya. (memas = cermat, bagus)

Bagai ilak bercerai dengan benang
Artinya : Bercerai untuk selama-lamanya (tidak akan bertemu lagi)

Kelapa muda tak berminyak
Artinya : Pemuda yang masih belum ada pengalaman.

Anak kucing menjadi harimau
Artinya :

  1. Orang miskin yang menjadi kaya
  2. rakyat biasa yang memiliki jabatan/pangkat tinggi dalam pemerintahan/organisasi.

Kukur apa kepada kukur, nyiur juga yang binasa
Artinya : Memang mudah menyuruh/memerintah orang lain untuk melakukan berbagai hal, tetapi yang sulit ialah mengerjakannya sendiri.

Tiada rotan akar pun jadi
Artinya : Sesuatu yang kurang pantas pun bisa digunakan jika sesuatu yang lebih bagus/baik tidak tersedia.

Langau di ekor kerbau, debu di atas tunggul
Artinya : Kedudukan atau pekerjaan yang tidak tetap.

Sudah tujuh janda berduduk, sembilan neranak tiri, tercecah uban di gigi
Artinya : Sindiran terhadap orang tua yang menikah/kawin berulang kali.

Licin karena minyak berminta, elok karena kain berselang
Artinya : Sindiran untuk merendahkan orang yang angkuh karena harta atau barang yang dipinjam

Menegakkan juek-juek sesudah menyabit
Artinya : Sesudah perkara (pekerjaan) selesai, baru teringat akan cara yang terbaik untuk menyelesaikannya

Terpelanting memilihi, tersesak malampungkan
Artinya : Seorang ayah/suami haruslah menjaga keselamatan anak, isteri, dan hartanya.

Anak dipangku dilepaskan, beruk dalam rimba disusukan disusui
Artinya : Selalu membereskan (memikirkan) urusan orang lain, sedangkan urusan sendiri diabaikan

Ikan yang di dalam lautan yang besar-besar sekalipun, termasuk juga ke dalam pukat
Artinya : Sepandai-pandainya orang, ada kalanya ia akan salah.

Telah panas hari, lupa kacang akan kulitnya
Artinya : Seseorang yang lupa akan asal-usulnya atau jati dirinya.

Terkilat ikan dalam air, tahu jantan atau betina
Artinya : Orang yang bijaksana tahu akan baik dan buruknya sesuatu.

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Bagai Gelombang Dua Belas”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar