Arti Peribahasa Berkandilkan Bulan

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Berkandilkan Bulan

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Berkandilkan Bulan

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Berkandilkan bulan

Tidak memiliki rumah/tempat tinggal.

Kesimpulan

Arti peribahasa berkandilkan bulan adalah tidak memiliki rumah/tempat tinggal.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa berkandilkan bulan, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Seperti kain kasa diatas duri
Artinya : Keadaan perkara yang sudah parah, sehingga sulit untuk diselesaikan.

Angan-angan menerawang langit
Artinya : Selalu mencita-citakan segala hal yang tinggi.

Kalau kail panjang sejengkal, jangan lautan hendak diduga
Artinya : Jika hanya memiliki pengetahuan yang sedikit, janganlah hendak melawan orang-orang yang lebih pandai.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Bumi Mana Yang Tak Kena Hujan

Seekor kerbau berkubang, sekandang kena luluknya
Artinya : Seorang berbuat salah, semua terbawa-bawa (terkena akibatnya)

Sayap singkat, terbang hendak jauh
Artinya : Hendak berbuat sesuatu yang melebihi kemampuan

Yang lahir menunjukkan yang batin
Artinya : Kelakuan orang menunjukkan tabiatnya atau perasaan hatinya

Dibuat karena Allah, menjadi murka Allah
Artinya : Dilakukan dengan maksud baik, tetapi disangka orang kurang atau tidak baik

Hendak pergi berotan jangan takut onaknya
Artinya : Hendak melakukan suatu pekerjaan besar, maka janganlah takut untuk menghadapi percobaan/kesulitan-kesulitan di dalamnya.

Kalau boros lekas kerugian
Artinya : Boros terhadap pendapatan/penghasilan yang sedikit dan akhirnya mendatangkan kesulitan.

Itik diajar berenang
Artinya :

  1. Mengajarkan sesuatu yang sia-sia
  2. melakukan pekerjaan yang sia-sia.
Baca Juga :  Arti Peribahasa Seperti Si Buta Baru Melihat

Rupa harimau, hati tikus
Artinya : Kelihatannya gagah berani, tetapi sebenarnya penakut

Tunggul kayu ditaruh pelicin elok juga, jangankan manusia
Artinya : Barang yang sederhana dan kurang berharga bila disentuh oleh tangan-tangan kreatif akan menjadi lebih bernilai.

Adat yang menurun, syarak yang mendaki
Artinya : Adat dapat menuju kerendahan dan tidak sanggup menghadapi pergolakan massa, tetapi syarak selalu menuju ketinggian dan dapat mengatasi segala gerakan yang menentangnya.

Untung batu tenggelam
Artinya : Tidak ada seorang pun yang dapat menghindar dari takdir.

Tegak pada yang datar
Artinya : Teguh memegang kebenaran.

Tepung kena ragi
Artinya : Sudah terjadi (berjalan baik-baik)

Dijual sayak, dibeli tempurung
Artinya : Sama saja halnya, pekerjaan baru, tetapi tidak berbeda dari pekerjaan lama

Baca Juga :  Arti Peribahasa Bermain Air Basah, Bermain Api Letup, Bermain Pisau Luka

Adat teluk timbunan kapal, adat muara puputan ikan
Artinya : Segala sesuatu harus diletakan dengan tepat, baik itu masalah sosial maupun individu, serta harus tahu dimana tempat untuk bertanya.

Di mudik sebulakan, di hilir semuara
Artinya : Persatuan yang kukuh. (bulakan = pancaran air yang menggenang)

Berlayar sampai ke pulau, berjalan sampai ke batas
Artinya : Segala usaha hendaklah diselesaikan sampai tercapai maksudnya

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Berkandilkan Bulan”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar