Arti Peribahasa Berkelahi Di Hujung Batang, Berbaik Di Pangkal Batang

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Berkelahi Di Hujung Batang, Berbaik Di Pangkal Batang

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Berkelahi Di Hujung Batang, Berbaik Di Pangkal Batang

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Berkelahi di hujung batang, berbaik di pangkal batang

Perkelahian yang akhirnya rujuk kembali.

Kesimpulan

Arti peribahasa berkelahi di hujung batang, berbaik di pangkal batang adalah perkelahian yang akhirnya rujuk kembali.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa berkelahi di hujung batang, berbaik di pangkal batang, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Kumbang terbang tak bersaing
Artinya : Terlalu cepat.

Kalah jadi abu, menang jadi arang
Artinya : Pertengkaran tidak akan menguntungkan kepada pihak mana pun

Baca Juga :  Arti Peribahasa Bergelanggang Di Mata Orang Banyak

Gulai sedap nasi mentah, nasi sedap gulai mentah
Artinya : Perbuatan yang tidak sempurna.

Antara dua tengah tiga
Artinya : Sakit hampir mati.

Hendakkan halus, genting, genting putus sudahnya
Artinya : Melakukan sesuatu yang melebihi batasnya tentu akhirnya hanya akan mendatangkan kerugian/kesulitan.

Esa hilang dua terbilang
Artinya :

  1. Mati atau hidup dengan kemuliaan, tidak ada pilihan lain
  2. Apabila seorang pemimpin mati, segera akan tampil beberapa orang penggantinya

Lurah tidak terturuni, bukit tidak terdaki
Artinya : Teramat tua dan daif/tidak berkuasa.

Kepala ke bawah, kaki ke atas
Artinya :

  1. Bekerja siang dan malam tanpa henti
  2. selalu sibuk.

Bagai aur bergantung ke tebing, bagai tebing bergantung ke aur
Artinya : Menyerahkan diri kepada nasib.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Laksana Layang-layang Salah Teraju

Bagaimana tidak menggigit telunjuk, melihat air hujan turun keruh
Artinya : Terheran-heran melihat orang yang merupakan keturunan orang baik-baik justru berkelakuan tidak baik.

Kain sehelai berganti-ganti
Artinya : Perihal sangat miskin suami istri

Sebagai kera dapat canggung
Artinya : Merapatkan dirinya kepada orang yang telah memberi pertolongan

Kesat daun pimping
Artinya : Dikatakan kepada orang yang tidak selamanya lemah saja (kalau perlu dapat bertindak keras juga)

Tak lalu dandang di air, di gurun ditanjakkan
Artinya : Dengan berbagai-bagai ikhtiar untuk menyampaikan maksudnya

Diraih siku ngilu, direngkuh lutut sakit
Artinya : Serba salah dalam suatu pekerjaan yang sangat sulit, dikerjakan berbahaya tidak dikerjakan berbahaya pula

Tergantung tidak bertali
Artinya : Perempuan yang tidak diurus lagi oleh suaminya, tetapi tidak dapat meminta cerai

Baca Juga :  Arti Peribahasa Hendak Kerja Golok Keling, Hendak Makan Parang Punting

Siput memuji buntut
Artinya : Memuji diri sendiri

Bagai lukah, tak penuh air
Artinya : Selalu ingin makan, tidak pernah merasa kenyang.

Takut di hantu, terpeluk ke bangkai
Artinya : Mendapat kesusahan (kecelakaan) karena takut akan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakuti

Berselimut kain cukin, ditutup kepala kaki terbuka, ditutup kaki kepala terdedah
Artinya : Serba tak cukup. (cukin = kain kecil penutup dada pada waktu makan)

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Berkelahi Di Hujung Batang, Berbaik Di Pangkal Batang”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar