Arti Peribahasa Cencang Putus, Biang Tembuk

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Cencang Putus, Biang Tembuk

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Cencang Putus, Biang Tembuk

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Cencang putus, biang tembuk

Keputusan yang bersifat mengikat.

Kesimpulan

Arti peribahasa cencang putus, biang tembuk adalah keputusan yang bersifat mengikat.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa cencang putus, biang tembuk, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Di mana ranting dipatah, di situ air disauk
Artinya : Setiap orang hendaklah menurut adat kebiasaan di negeri tempat tinggalnya

Baca Juga :  Arti Peribahasa Hitam Mata Itu Mana Boleh Bercerai Dengan Putihnya

Burung terbang dipipiskan lada
Artinya : Sudah bersiap untuk bersenang-senang dengan sesuatu yang belum lagi diperoleh

Tidak kelih mau tengok
Artinya : Ingin mendapat sesuatu, tetapi segan berusaha

Ada padang, ada belalang
Artinya : Ada negeri tentulah ada rakyatnya.

Menghendaki urat lesung
Artinya : Menghendaki sesuatu yang tidak mungkin

Umur setahun jagung
Artinya : Tidak bertahan lama.

Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak
Artinya : Kesalahan (kekurangan) orang lain walaupun kecil sekali akan kelihatan, tetapi kesalahan (kekurangan) sendiri (meskipun besar) tidak kelihatan

Sembunyi tuma kepala tersorok, ekor kelihatan
Artinya : Berusaha menyembunyikan kejahatan yang telah diketahui oleh banyak orang.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Selama Enggan Mengeram

Sebagai kera dapat canggung
Artinya : Merapatkan dirinya kepada orang yang telah memberi pertolongan

Dulu timah, sekarang besi
Artinya : Orang kecil/rendahan yang memperoleh pangkat/status sosial tinggi.

Bergantung pada tali rapuh
Artinya : Menyandarkan hidupnya pada orang (jabatan, pekerjaan, dan sebagainya) yang lemah atau tidak tetap

Katak menggigit telunjuk, melihatkan ular sudah menjadi belut
Artinya : Orang yang masih curiga terhadap orang jahat yang sudah berubah menjadi orang baik.

Hendak tinggi terlalu, jatuh
Artinya : Karena terlalu hendak meninggikan diri, akhirnya hanya mendapat malu.

Lagi tongkat lagi senjata
Artinya : Semakin kaya semakin banyak temannya.

Terpijak bayang-bayang
Artinya : Waktu tengah hari kira-kira pukul 12.00

Cencang putus tiang tumbuk
Artinya : Putusan yang mengikat

Duduk berkisar, tegak berpaling
Artinya :

  1. Memungkiri janji (perkataan dan sebagainya yang pernah diucapkan atau dijanjikan)
  2. Tidak mau menepati janji
Baca Juga :  Arti Peribahasa Janda Belum Berlaki

Ubun-ubun masih bergerak sudah angkuh
Artinya : Orang yang belum berpengalaman, tetapi sudah sombong.

Bagai menjaga permata intan ketika dicanai
Artinya : Kasih sayang yang tiada taranya.

Benci akan mencit seekor, rengkiang disunu
Artinya : Karena merasa takut akan bahaya yang kecil, keuntungan yang besar diabaikan. (mencit = tikus) (rengkiang = lumbung) (sunu = bakar)

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Cencang Putus, Biang Tembuk”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar