Arti Peribahasa Cincin Emas Takkan Tampan Bermata Kaca

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Cincin Emas Takkan Tampan Bermata Kaca

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Cincin Emas Takkan Tampan Bermata Kaca

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Cincin emas takkan tampan bermata kaca

Gadis yang elok dan hartawan takkan sejodoh dengan orang yang miskin dan bodoh.

Kesimpulan

Arti peribahasa cincin emas takkan tampan bermata kaca adalah gadis yang elok dan hartawan takkan sejodoh dengan orang yang miskin dan bodoh.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa cincin emas takkan tampan bermata kaca, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Laksana kerbau, di mana rumput hijau di sana menerkam
Artinya : Tidak menghiraukan adanya bahaya karena melihat sesuatu yang disukainya.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Kuat Gajah Terdorong, Kuat Harimau Terlompat-lompat

Bak tengguli ditukar cuka
Artinya : Suatu kejadian yang bertukar dari keadaan yang menggembirakan ke keadaan yang menyedihkan

Terpegang di abu hangat
Artinya : Mendapat atau mencampuri sesuatu yang menyusahkan saja

Walaupun setandan bagi kepala, namun untung berkelainan
Artinya : Rezeki setiap orang berbeda-beda.

Ikan di hulu, tuba di hilir
Artinya : Melakukan perbuatan/pekerjaan yang sia-sia.

Kalau takut dilimbur pasang, jangan berumah di tepi pantai
Artinya : Kalau takut akan akibatnya, jangan melakukan pekerjaan itu

Rasa pedih cuping telinga
Artinya : Marah karena mendengar suatu hal yang menyinggung perasaan.

Kilat di dalam kilau, kabus di dalam hujan
Artinya : Dalam suatu tutur kata atau tingkah laku tercantum suatu maksud/tujuan tersembunyi.

Bergedang air orang
Artinya : Pekerjaan yang memberikan keuntungan pada orang lain.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Setajam-tajamnya Parang, Tajam Juga Mulut Orang

Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah
Artinya : Pekerjaan (perbuatan) hendaklah selalu mengingat aturan adat dan agama (jangan bertentangan satu dengan yang lain)

Tempayan tertiarap di air
Artinya : Tidak mau mendengarkan nasihat.

Ditating bagai minyak penuh
Artinya : Diperlakukan dengan sangat hati-hati.

Anak kandung ditimang-timang, anak tiri ditengking-tengking
Artinya :

  1. Kaum keluarga sendiri lebih disayangi dibandingkan dengan orang lain
  2. rakyat sendiri lebih diutamakan dibandingkan orang asing.

Berjalan selangkah, melihat surut
Artinya : Selalu ingat akan hari kemudian (tidak hanya memikirkan waktu sekarang saja)

Jauhari juga yang mengenal manikam
Artinya : Orang yang bijaksana juga yang mengetahui keelokan dari suatu ilmu pengetahuan.

Deras datang dalam kena
Artinya : Pekerjaan yang dikerjakan secara terburu-buru kelak akan mendatangkan kerugian/kesusahan.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Laksana Layang-layang Salah Teraju

Berapa panjang lunjur, begitulah panjang selimut
Artinya : Berbuat sesuatu hendaklah menurut kesanggupan diri sendiri.

Yang tak diarah dapat, yang diarah tak kena
Artinya : Keberuntungan manusia itu tergantung pada takdirnya, walau bagaimanapun orang memburu rezeki, jika belum diberikan oleh Tuhan maka tidak akan tercapai.

Menangguk di air keruh
Artinya : Mencari keuntungan dan sebagainya ketika ada kekacauan (perselisihan dan sebagainya)

Sudah makan, bismillah
Artinya : Suatu pekerjaan atau rundingan yang dilakukan terbalik, jadi tidak mengikuti aturan

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Cincin Emas Takkan Tampan Bermata Kaca”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar