Arti Peribahasa Di Belakang Ia Menendang Kita, Bila Di Depan Ia Mengeting Kita, Jika Di Tengah Ia Berpusing Ligat Pula

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Di Belakang Ia Menendang Kita, Bila Di Depan Ia Mengeting Kita, Jika Di Tengah Ia Berpusing Ligat Pula

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Di Belakang Ia Menendang Kita, Bila Di Depan Ia Mengeting Kita, Jika Di Tengah Ia Berpusing Ligat Pula

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Di belakang ia menendang kita, bila di depan ia mengeting kita, jika di tengah ia berpusing ligat pula

Menghadapi orang terkasih yang menyebabkan kita merasa serba salah.

Kesimpulan

Arti peribahasa di belakang ia menendang kita, bila di depan ia mengeting kita, jika di tengah ia berpusing ligat pula adalah menghadapi orang terkasih yang menyebabkan kita merasa serba salah.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Ada Sama Dimakan, Tak Ada Sama Ditahan

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa di belakang ia menendang kita, bila di depan ia mengeting kita, jika di tengah ia berpusing ligat pula, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Berkotakan bernegerikan, berkubukan betis
Artinya : Mengembara ke mana-mana (tidak tetap tempat tinggalnya)

Bagai si kudung beroleh cincin
Artinya : Beroleh keuntungan, tetapi tidak dapat menikmatinya

Lah ke tengah makan api
Artinya : Perselisihan yang telah mendalam/memuncak dan sulit untuk didamaikan/diselesaikan dengan baik.

Merah padam muka nya
Artinya : Marah sekali

Laksana pohon kayu tiada berbuah
Artinya : Ilmu yang tidak diamalkan.

Tak putus dirundung malang
Artinya : Tiada putusnya, tiada henti-hentinya men- dapat celaka

Angguk-angguk balam
Artinya : Bisa mengatakan tetapi belum tahu apa yang harus dikerjakan.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Diam-Diam Ubi Berisi

Sepandai-pandai membungkus yang busuk berbau juga
Artinya : Perbuatan yang salah, meskipun dirahasiakan, lama-lama akan ketahuan juga

Beraja di hati, bersultan di mata, beraja di mata, bersultan di hati
Artinya : Menurutkan kemauan sendiri

Terpanggang bagai kodok dalam lubang
Artinya : Perihal orang miskin yang mendapatkan kesulitan.

Kebakaran janggut
Artinya : Bingung tidak keruan.

Membandarkan air ke bukit
Artinya : Mengerjakan sesuatu dengan sia-sia

Seperti bergendang ke Sirukam, perut kenyang emas dapat
Artinya : Memperoleh keuntungan yang tidak terduga.

Air tenang menghanyutkan
Artinya : Orang yang pendiam, tetapi banyak pengetahuannya

Ikan di laut, asam di gunung, bertemu dalam belanga
Artinya : Biarpun tinggal berjauhan, kalau sudah jodoh akan menjadi suami istri juga

Bagai kucing dengan panggang
Artinya : Dapat menimbulkan suatu hal yang tidak baik jika didekatkan.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Bagai Tanah Pelempar Balam, Kalau Mujur Tiba Di Balam, Kalau Tidak Surut Ke Tanah

Anak kambing takkan menjadi anak harimau
Artinya : Orang yang bersifat pengecut/penakut tidak akan pernah menjadi pemberani.

Layu bunga digenggam, layu rumput di halaman
Artinya : Akan menyatakan kematian dari seorang pemimpin mulia/pembesar negeri.

Berkandilkan bulan
Artinya : Tidak memiliki rumah/tempat tinggal.

Dientak alu luncung
Artinya : Dikalahkan oleh orang bodoh

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Di Belakang Ia Menendang Kita, Bila Di Depan Ia Mengeting Kita, Jika Di Tengah Ia Berpusing Ligat Pula”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar