Info Pendidikan Terbaru Peribahasa Arti Peribahasa Dunia Diadang, Saku-saku Dijahit

Arti Peribahasa Dunia Diadang, Saku-saku Dijahit

Arti Peribahasa Dunia Diadang, Saku-saku Dijahit

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Dunia Diadang, Saku-saku Dijahit

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Dunia diadang, saku-saku dijahit

Hendak bersuka ria saja, tidak mau merugi.

Kesimpulan

Arti peribahasa dunia diadang, saku-saku dijahit adalah hendak bersuka ria saja, tidak mau merugi.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa dunia diadang, saku-saku dijahit, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Bercerai tidak bertalak kalau bercerai tidak usah menjatuhkan talak
Artinya : Pertalian suami-istri yang tidak sah

Baca Juga :  Arti Peribahasa Aur Ditarik Sungsang

Sedangkan cacing diinjak bergerak apalagi manusia
Artinya : Betapa pun lemahnya orang, bila terus-menerus dihina pasti akan melawan juga akhirnya.

Apa kurang pada belida, sisik ada tulang pun ada
Artinya : Memiliki segala yang diperlukan.

Hendak mulia bertabur urai
Artinya : Jika orang ingin mendapatkan kemuliaan atau ingin mulia di mata orang lain, hendaklah berani mengeluarkan uang, jangan kikir

Hendak bersunting bunga yang belum diseri kumbang
Artinya : Hendak memperisteri anak gadis/perawan.

Manis seperti gula derawa, manis bagai gula jawa
Artinya : Berpatutan, ibarat dua orang suami-istri yang sama elok rupanya

Bagai berseru di padang pasir
Artinya : Seruan yang tidak diindahkan oleh orang lain.

Lesung mencari antan
Artinya : Perempuan yang sedang mencari lelaki. (antan = alu)

Hilang dicari, terapung direnangi, terbenam diselami
Artinya : Hal atau perkara yang tersembunyi, lalu diperiksa

Baca Juga :  Arti Peribahasa Makan Masak Mentah

Cerdik elang, bingung sikikih, lamun murai terkecoh juga
Artinya : Pintar atau bodoh pun orang-orang besar/berkuasa tetap saja pada akhirnya orang-orang kecil yang tidak berkuasa yang menanggung rugi. (sikikih = sejenis burung enggang namun lebih kecil)

Lalu penjahit, lalu kelindan
Artinya :

  1. Kalau usaha yang pertama berhasil, usaha yang berikut pun akan berhasil
  2. Kalau usahanya yang pertama berhasil, usaha yang berikut pun akan berhasil

Lagi teduh, lagi berkajang
Artinya : Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya.

Kalau baik disebut orang, kalau jahat jahatlah
Artinya : Perbuatan yang baik akan disebut baik, sedangkan perbuatan yang jahat akan disebut jahat.

Berselimut kain cukin, ditutup kepala kaki terbuka, ditutup kaki kepala terdedah
Artinya : Serba tak cukup. (cukin = kain kecil penutup dada pada waktu makan)

Telur dua sebandung, pecah satu pecah kedua
Artinya :

  1. Sehidup semati
  2. seia sekata
  3. senasib sepenanggungan.
Baca Juga :  Arti Peribahasa Bagai Pimping Di Lereng

Menegakkan juek-juek sesudah menyabit
Artinya : Sesudah perkara (pekerjaan) selesai, baru teringat akan cara yang terbaik untuk menyelesaikannya

Yang elok rupa, yang elok bahasa
Artinya : Orang yang cantik/rupawan dan baik hati.

Jung pecah yu yang kenyang
Artinya : Jika negeri tidak berpemerintahan atau terjadi huru-hara, orang-orang jahatlah yang akan beruntung

Jangan sudah terperosok, baru hendak membaiki lantai
Artinya : Orang yang baru beringat-ingat setelah mendapatkan kesulitan/malapetaka.

Seperti cembul dengan tutupnya (dapat tutupnya)
Artinya :

  1. Cocok sekali
  2. Sesuai benar

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Dunia Diadang, Saku-saku Dijahit”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *