INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Hari Ini Patutlah Redup
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Hari ini patutlah redup
- Mengharapkan suatu keuntungan
- prasangka yang tidak baik.
Kesimpulan
Arti peribahasa hari ini patutlah redup adalah mengharapkan suatu keuntungan; prasangka yang tidak baik.
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa hari ini patutlah redup, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Bakar tidak berbau
Artinya : Maksud jahat yang tersembunyi
Lulus jarum lulus kelindan
Artinya : Jika maksud yang satu sudah tercapai maksud yang lain dapat diharapkan tercapai pula
Patah tumbuh hilang berganti
Artinya :
- Yang hilang (mati) selalu ada penggantinya
- Seorang pemimpin apabila meninggal tentu akan ada penggantinya
Makan masak mentah
Artinya : Tidak membedakan halal dan haram
Manusia tertarik oleh tanah airnya, anjing tertarik oleh piringnya
Artinya : Orang yang berakal itu jauh pemandangannya, tetapi orang yang bodoh hanya memikirkan keperluan perutnya, kalau ia telah kenyang sudah tidak menghendaki apa-apa lagi
Seperti orang mati jika tiada orang mengangkat bila akan bergerak
Artinya : Seseorang yang daif yang tidak mempunyai daya upaya, jika tiada orang menolongnya niscaya akan semakin susah
Menjunjung bersenggulung mencencang berlandasan
Artinya : Jika ingin melakukan suatu pekerjaan, sediakanlah lebih dahulu alat-alatnya dengan lengkap
Siapa patah, siapa melejang
Artinya : Pekerjaan yang dikerjakan dengan tergesa-gesa hasilnya tidak akan bagus.
Tak berkain sehelai benang
Artinya : Serba kekurangan/melarat.
Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian
Artinya : Agar mendapatkan kesenangan/hasil di kemudian hari, haruslah berani bersusah payah/berusaha terlebih dahulu.
Jika tidak dipecah ruyung, di mana boleh mendapat sagu
Artinya : Suatu maksud/tujuan tidak akan pernah tercapai jika tidak mau berusaha/bersusah payah.
Kalau pandai mencencang akar, mati lalu ke pucuknya
Artinya : Orang yang pandai dapat mengalahkan musuhnya hanya dengan sekali gerakan saja.
Bagai tanah pelempar balam, kalau mujur tiba di balam, kalau tidak surut ke tanah
Artinya : Berusaha tanpa bersungguh-sungguh.
Retak kayu boleh disimpai, retak pinggan susah hilangnya
Artinya : Perselisihan/perkara yang kecil mudah untuk diselesaikan, sedangkan perselisihan/perkara yang besar sulit untuk diselesaikan dan dilupakan.
Memasang pelita tengah hari
Artinya : Menerangkan apa-apa yang sudah tidak perlu diterangkan lagi
Nasi masak periuk pecah
Artinya : Hukuman yang sudah diputuskan tidak dapat dibanding/diganggu-gugat lagi.
Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh ke tanah jua
Artinya : Betapa pun pandai atau hebatnya seseorang dalam suatu perkara/permasalahan ataupun pekerjaan, pasti memiliki kelemahan juga (pernah salah juga).
Kecil anak besar onak
Artinya : Anak pada masa kecilnya sangat menyenangkan hati, tetapi apabila sudah besar sering kali ia mendatangkan kesusahan bagi orang tuanya.
Dilelar timba ke perigi, tak sekali, sekali pecah juga
Artinya : Suatu perbuatan yang tidak baik jika diulang lambat laun akan tidak baik juga padahnya/akibatnya. (lelar = berulang-ulang) (perigi = sumur)
Bagai balam dengan ketitir
Artinya : Perihal dua orang yang selalu bertengkar, masing-masing membanggakan dirinya
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Hari Ini Patutlah Redup”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.