Arti Peribahasa Hutang Tembilang Belum Langsai, Hutang Tajak Bila Pula

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Hutang Tembilang Belum Langsai, Hutang Tajak Bila Pula

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Hutang Tembilang Belum Langsai, Hutang Tajak Bila Pula

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Hutang tembilang belum langsai, hutang tajak bila pula

Hutang yang dulu belum dibayar, tetapi sekarang berhutang lagi.

Kesimpulan

Arti peribahasa hutang tembilang belum langsai, hutang tajak bila pula adalah hutang yang dulu belum dibayar, tetapi sekarang berhutang lagi.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa hutang tembilang belum langsai, hutang tajak bila pula, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Baca Juga :  Arti Peribahasa Tangan Yang Celaka, Kerja Jatuh

Agak-agak bertutur malam hari
Artinya : Harus selalu ingat/sadar ketika berucap sesuatu.

Dikatakan berhuma lebar, sesapan di halaman
Artinya : Memegahkan kekayaan (keberanian dan sebagainya), tetapi tidak ada tanda-tanda kekayaan (keberaniannya)

Nafsu tidak bertepi
Artinya : Keinginan hati yang tidak ada batasnya.

Nyamuk lepas pijat-pijat kena pirik
Artinya : Mendapatkan bencana/kesulitan karena kesalahan orang lain. (pirik = menumbuk/melumat)

Marahkan pijat kelambu dibakar, tidur terdedah
Artinya : Takut akan bahaya yang kecil, keuntungan yang besar dibuang dan akhirnya merana/kecewa.

Sekam menjadi hampa berat
Artinya : Tidak akan merugikan sedikit jua

Bagai mengatai tunggak
Artinya : Memberikan nasihat kepada orang yang tidak mau mendengarkan. (tunggak = tunggul)

Mana kerbau yang bencikan kubangnya?
Artinya : Orang yang biasa berbuat jahat tidak akan bisa melupakan tempat ia bersuka ria dengan hasil kejahatannya.

Baca Juga :  2 Arti Peribahasa Zaman Tuk Nadur Berkajang Kain

Selama sipatung mandi
Artinya : Sebentar sekali

Pacet hendak menjadi ular
Artinya :

  1. Orang hina (miskin) berlaku sebagai orang besar (kaya)
  2. Berharapkan yang bukan-bukan

Mahal imam murahlah kitab, mahal demam murah sakit
Artinya : Siapa pun tidak suka merasakan sakit (penyakit), tetapi hal itu memang tidak dapat dielakkan.

Laksana pohon kayu tiada berbuah
Artinya : Ilmu yang tidak diamalkan.

Kalau ada asap, tentu ada api
Artinya : Segala sesuatu ada asal mulanya.

Yang mencencang memampas
Artinya : Yang berbuat salah harus menerima hukuman yang setimpal.

Naik melompat, turun terjun
Artinya : Untuk memperoleh kejayaan/kekayaan lambat/sangat susah, tetapi untuk jatuh cepat/mudah sekali.

Kalau kail panjang sejengkal, jangan lautan hendak diduga
Artinya : Jika hanya memiliki pengetahuan yang sedikit, janganlah hendak melawan orang-orang yang lebih pandai.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Yang Tajam Tumpul, Yang Bisa Tawar

Jangan sudah terperosok, baru hendak membaiki lantai
Artinya : Orang yang baru beringat-ingat setelah mendapatkan kesulitan/malapetaka.

Yang berpuru selalu hendak menggaruk
Artinya : Orang yang melakukan kesalahan, suatu saat pasti akan terbongkar juga kesalahannya itu.

Karam tidak berair
Artinya : Mendapat bencana tanpa sebab

Tidur bertilam air mata
Artinya : Sangat sedih karena merindukan kekasih

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Hutang Tembilang Belum Langsai, Hutang Tajak Bila Pula”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar