INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Jalan Diasak Orang Lalu, Cupak Dipepat Orang Menggalas
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Jalan diasak orang lalu, cupak dipepat orang menggalas
Adat istiadat dalam suatu negeri yang diubah oleh orang asing yang tinggal di negeri itu. (diasak = dipindahkan) (orang lalu = peladang) (pepat = rata)
Kesimpulan
Arti peribahasa jalan diasak orang lalu, cupak dipepat orang menggalas adalah adat istiadat dalam suatu negeri yang diubah oleh orang asing yang tinggal di negeri itu. (diasak = dipindahkan) (orang lalu = peladang) (pepat = rata)
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa jalan diasak orang lalu, cupak dipepat orang menggalas, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Tali jangan diputus, kaitan jangan diserkah
Artinya : Memutuskan perkara dengan seadil-adilnya.
Ayam dapat, musang dapat
Artinya : Pencuri tertangkap, barang-barang yang dicuri pun didapatkan kembali.
Tidur bertilam pasir
Artinya : Tidur di mana saja (karena tidak bertempat tinggal)
Hendak tinggi terlalu, jatuh
Artinya : Karena terlalu hendak meninggikan diri, akhirnya hanya mendapat malu.
Hilang pelanduk berganti kijang emas
Artinya : Perempuan yang bercerai dengan suaminya yang miskin/hina dan kemudian menikah dengan seorang lelaki yang mulia/berkuasa.
Ibarat menegakkan benang basah
Artinya :
- Melakukan sesuatu yang tidak akan berhasil
- Melakukan sesuatu yang tidak mungkin dapat dikerjakan
Jangan seperti si buta mematah tongkat
Artinya : Janganlah bermusuhan atau berperkara dengan orang yang menolong kita.
Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, baik jua di negeri sendiri hujan keris lembing di negeri kita, hujan emas perak di negeri orang, baik jua di negeri kita
Artinya : Sebaik-baik negeri orang tidak sebaik negeri sendiri
Rendah gunung, tinggi harapan
Artinya :
- Orang bijak yang mempunyai cita-cita yang tinggi
- menaruh harapan yang sangat besar.
Alah main, menang sarak
Artinya : Biarpun kalah main asal kehormatan diri terpelihara
Batang betung beruas-ruas
Artinya :
- Sangat jujur
- Lurus hati
Apa kurang pada belida, sisik ada tulang pun ada
Artinya : Memiliki segala yang diperlukan.
Ayam laga sekandang
Artinya : Berkelahi atau bertengkar dengan keluarga sendiri atau teman seperguruan
Setiap tunas akan tumbuh ke atas dan akar akan tumbuh ke bawah
Artinya :
- Sudah menjadi hukum alam
- sesuatu yang sudah wajar.
Ada hari, ada nasi
Artinya : Asalkan masih hidup, tentu akan memperoleh rezeki.
Tak ada pendekar yang tak bulus, tak ada juara yang tak kalah
Artinya : Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan.
Anak sendiri disayang, anak tiri dibengkeng
Artinya :
- Kaum keluarga sendiri lebih disayangi dibandingkan orang lain
- rakyat sendiri lebih diutamakan daripada orang asing.
Monyet mendapat bunga, adakah ia tahu akan faedah bunga itu?
Artinya : Tidak tahu menghargai suatu barang yang bagus
Sedap manis jangan ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan
Artinya : Sebaiknya berpikir dahulu sebelum melakukan sesuatu, agar tidak mendapat kesusahan pada akhirnya.
Sinar ikan dalam air, sudah tahu jantan betinanya
Artinya : Orang yang bijaksana tahu akan baik buruknya sesuatu.
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Jalan Diasak Orang Lalu, Cupak Dipepat Orang Menggalas”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.