INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Jangan Sudah Terperosok, Baru Hendak Membaiki Lantai
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Jangan sudah terperosok, baru hendak membaiki lantai
Orang yang baru beringat-ingat setelah mendapatkan kesulitan/malapetaka.
Kesimpulan
Arti peribahasa jangan sudah terperosok, baru hendak membaiki lantai adalah orang yang baru beringat-ingat setelah mendapatkan kesulitan/malapetaka.
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa jangan sudah terperosok, baru hendak membaiki lantai, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Tua-tua keladi
Artinya : Tua tetapi bukan tua umurnya saja melainkan juga banyak pengetahuan dan pengalaman
Bagai bunyi perempuan di air
Artinya : Ramai/riuh sekali.
Sungguhpun lemak santan akhirnya basi jua
Artinya : Anak muda yang rupawan akhirnya akan tua juga.
Terdesak padang ke rimba
Artinya : Hilang akal
Yang lahir memperlihatkan yang batin
Artinya : Perbuatan atau kelakuan menunjukkan sifat atau perasaan yang tersembunyi dari seseorang.
Air keruh, limbat keluar
Artinya : Di negeri yang terdapat huru-hara, biasanya orang jahat akan mencari keuntungan.
Kelalaian menjemput pencuri
Artinya : Kelalaian yang akhirnya mendatangkan kerugian.
Sebagai garam dengan asam
Artinya : Sudah sesuai benar (tentang pria dan wanita) dan tentu menjadi jodoh
Pantang kutu dicukur, pantang manusia dihinakan
Artinya : Tiada orang yang mau dihinakan
Dilelar timba ke perigi, tak sekali, sekali pecah juga
Artinya : Suatu perbuatan yang tidak baik jika diulang lambat laun akan tidak baik juga padahnya/akibatnya. (lelar = berulang-ulang) (perigi = sumur)
Tak keruh laut oleh ikan, tak runtuh gunung oleh kabut
Artinya : Suatu daerah walaupun beraneka ragam pahamnya, tetapi adatnya tidak akan berubah.
Gedang gerundang di kubangan, gedang ikan raya di lautan
Artinya : Setiap orang besar/mulia/berkuasa berada di tempatnya masing-masing. (gerundang = berudu)
Berebut temiang hanyut, tangan luka temiang tak dapat
Artinya : Dua orang yang memperebutkan sesuatu sampai luka-luka, tetapi tidak ada hasilnya
Rasa tak ngapa, hidung dikeluani
Artinya : Orang yang kurang memperhitungkan apa yang terjadi pada dirinya sendiri, sehingga akhirnya menjadi susah sendiri.
Jangan ditentang matahari condong, takut terturut jalan tak berintis
Artinya : Hendaklah kita selalu ingat dan cermat, jangan teperdaya atau tergoda akan sesuatu yang elok, tetapi mungkin mendatangkan bahaya
Lawak-lawak main, bunga tahi
Artinya : Bersenda-gurau yang akhirnya mendatangkan kegaduhan/keributan.
Di muka di puncak hidung
Artinya : Dekat sekali di depan orang
Bagai sambau di pintu kandang
Artinya : Keadaan yang tidak tetap karena sakit atau melarat.
Hendak singa di tengah padang lagi, daripada ular di dalam rumput
Artinya : Lebih baik berhadapan dengan bahaya/kesulitan besar yang sudah jelas daripada dengan bahaya/kesulitan kecil yang belum jelas.
Pucat seperti mayat
Artinya : Sangat pucat, pucat pasi
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Jangan Sudah Terperosok, Baru Hendak Membaiki Lantai”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.