INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Jikalau Kita Duduk Di Atas Ciau Emas Sekalipun, Namun Hati Tiada Senang Juga
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Jikalau kita duduk di atas ciau emas sekalipun, namun hati tiada senang juga
Jika hati memang tiada suka, walau bagaimanapun senangnya, pasti tidak akan menyenangkan. (ciau = tilam tempat duduk)
Kesimpulan
Arti peribahasa jikalau kita duduk di atas ciau emas sekalipun, namun hati tiada senang juga adalah jika hati memang tiada suka, walau bagaimanapun senangnya, pasti tidak akan menyenangkan. (ciau = tilam tempat duduk)
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa jikalau kita duduk di atas ciau emas sekalipun, namun hati tiada senang juga, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Lain bengkak, lain menanah
Artinya : Lain orang yang bersalah, lain pula orang yang menerima hukuman
Bagai si kudung beroleh cincin
Artinya : Beroleh keuntungan, tetapi tidak dapat menikmatinya
Barang siapa yang berketuk ialah yang bertelur
Artinya : Siapa yang merasa tersindir, dialah yang berbuat seperti yang disindirkan itu
Berkuak pedang, berbelah buluh
Artinya : Membagi-bagikan harta karena telah bercerai/putus persaudaraan.
Agama tanpa ilmu, lumpuh
Artinya : Sesuatu yang saling berkaitan dan tidak dapat berjalan sendiri-sendiri.
Seperti kain buruk, dibakar tak berbau
Artinya : Perihal orang yang hidupnya miskin dan menderita.
Lain biduk, lain di galang
Artinya : Jawaban yang bersalahan dengan pertanyaan (tidak menjawab barang apa yang ditanyakan)
Bersahabat dengan juara, selilit benang bulang tahu juga
Artinya : Berkawan dengan orang jahat, lama-kelamaan akan membuat kita akan menjadi jahat pula. (benang bulang = benang pengikat taji ke kaki ayam yang akan disabung)
Tercoreng arang di dahi kening, muka
Artinya : Mendapat malu
Aus telunjuk mencolek garam
Artinya : Hidup dalam kemiskinan.
Laksana mestika gamat
Artinya : Perihal kelakuan, atau tabiat, atau perkataan yang baik
Seperti kelekati masuk api, tiada tahu akan mati
Artinya : Perihal orang yang terlalu berambisi untuk mencapai tujuan, sehingga akhirnya justru rugi dan tujuan tidak tercapai.
Layu bunga digenggam, layu rumput di halaman
Artinya : Akan menyatakan kematian dari seorang pemimpin mulia/pembesar negeri.
Kena-kena seperti santan bergula, tak kena-kena bagai antan pukul kepala
Artinya : Suatu perbuatan jika salah ditafsirkan akan mendatangkan kesulitan, namun jika benar akan jadi kebajikan.
Kais pagi makan pagi, kais petang makan petang
Artinya : Orang miskin yang harus bekerja setiap waktu.
Jangan diajar orang tua makan kerak
Artinya : Jangan mengajari orang yang sudah tahu.
Lecah di kaki
Artinya : Seorang lelaki yang kawin/menikah tanpa ada tanggung jawab, melainkan hanya sebagai orang yang menumpang saja.
Kusut diselesaikan, keruh diperjernih
Artinya : Perselisihan hendaklah diselesaikan secara baik-baik
Awak tikus hendak menampar kepala kucing
Artinya : Menghendaki sesuatu yang tidak mungkin diperoleh atau terjadi
Minyak habis sambal tak enak
Artinya : Dikatakan untuk menyatakan kekecewaan dalam perjodohan anak dengan menantu
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Jikalau Kita Duduk Di Atas Ciau Emas Sekalipun, Namun Hati Tiada Senang Juga”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.