Info Pendidikan Terbaru Peribahasa Arti Peribahasa Karena Lotong Terlalu Makan, Tupai Dijulai Timpa Perasaan

Arti Peribahasa Karena Lotong Terlalu Makan, Tupai Dijulai Timpa Perasaan

Arti Peribahasa Karena Lotong Terlalu Makan, Tupai Dijulai Timpa Perasaan

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Karena Lotong Terlalu Makan, Tupai Dijulai Timpa Perasaan

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Karena lotong terlalu makan, tupai dijulai timpa perasaan

Orang besar yang bersuka-ria, orang kecil yang gembira berlebihan. (lotong = kera hitam)

Kesimpulan

Arti peribahasa karena lotong terlalu makan, tupai dijulai timpa perasaan adalah orang besar yang bersuka-ria, orang kecil yang gembira berlebihan. (lotong = kera hitam)

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa karena lotong terlalu makan, tupai dijulai timpa perasaan, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Baca Juga :  Arti Peribahasa Sejahat-jahatnya Harimau Tak Akan Memakan Anaknya Sendiri

Sama rasa sama rata
Artinya : Segala suka duka ditanggung bersama.

Bertepuk sebelah tangan tidak akan berbunyi
Artinya : Kasih sayang tidak mungkin datang dari satu pihak

Lagi terang, lagi bersuluh
Artinya :

  1. Perbuatan yang pandir/bodoh
  2. mempertanyakan sesuatu yang sudah diketahui banyak orang
  3. menyia-nyiakan tenaga dan uang.

Dimana ranting dipatah, disitu air disauk
Artinya : Hendaklah patuh pada adat dan aturan yang berlaku di tempat yang kita kunjungi/tinggali.

Segan bergalah hanyut serantau
Artinya :

  1. Karena segan berusaha akhirnya merugi besar
  2. Jika tidak mau berusaha, (kita) akan mendapat bencana

Di mana tembilang terentak, di situlah cendawan tumbuh
Artinya : Di mana perkara atau perselisihan tumbuh, di situlah diselesaikan

Baca Juga :  Arti Peribahasa Bumi Mana Yang Tak Kena Hujan

Bertanjak baru bertinjau
Artinya : Melakukan sesuatu sebagaimana mestinya

Ada padang, ada belalang
Artinya : Ada negeri tentulah ada rakyatnya.

Celaka ayam, padi masak makan ke hutan
Artinya : Nasib malang/buruk.

Belalang disangka elang
Artinya : Tidak pernah melihat sesuatu yang lebih.

Sesat surut, terlangkah kembali
Artinya : Memperbaiki kesalahan yang telah dibuat

Berapalah besar dan dalam laut Kalzum, besar dan dalam lagilah dada manusia
Artinya : Hati manusia tidak dapat diduga/diperkirakan.

Air besar batu bersibak
Artinya : Persaudaraan (keluarga) menjadi cerai-berai apabila terjadi perselisihan

Bagai kelip-kelip terbang malam
Artinya : Rahasia yang tidak dapat disembunyikan.

Ke atas tidak berpucuk, ke bawah tidak berurat, di tengah-tengah digerek kumbang
Artinya : Sumpah untuk orang yang bersalah: biarlah dia serta kaumnya binasa semuanya.

Baik berjagung-jagung sementara padi belum masak
Artinya : Lebih baik dipakai dulu yang ada sementara yang baru belum didapatkan

Baca Juga :  Arti Peribahasa Matahari Itu Bolehkah Ditutup Dengan Nyiru

Berjumpa dengan putih, terlesi sangat
Artinya : Tidak merasa puas dengan sesuatu yang telah diperoleh. (lesi = terlalu putih)

(Sebagai durian) pangsa menunjukkan bangsa (sebagai durian menunjukkan pangsanya)
Artinya : Kelakuan (perkataan dan sebagainya) seseorang menunjukkan tinggi rendahnya budi pekerti (asal dan sebagainya)

Anak rancak menantu sating
Artinya : Meraih kebahagiaan.

Bak rasa ubi pula gadung
Artinya : Orang miskin bertingkah seperti orang kaya. (gadung = ubi hutan)

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Karena Lotong Terlalu Makan, Tupai Dijulai Timpa Perasaan”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *