Info Pendidikan Terbaru Peribahasa Arti Peribahasa Katak Menggigit Telunjuk, Melihatkan Ular Sudah Menjadi Belut

Arti Peribahasa Katak Menggigit Telunjuk, Melihatkan Ular Sudah Menjadi Belut

Arti Peribahasa Katak Menggigit Telunjuk, Melihatkan Ular Sudah Menjadi Belut

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Katak Menggigit Telunjuk, Melihatkan Ular Sudah Menjadi Belut

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Katak menggigit telunjuk, melihatkan ular sudah menjadi belut

Orang yang masih curiga terhadap orang jahat yang sudah berubah menjadi orang baik.

Kesimpulan

Arti peribahasa katak menggigit telunjuk, melihatkan ular sudah menjadi belut adalah orang yang masih curiga terhadap orang jahat yang sudah berubah menjadi orang baik.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa katak menggigit telunjuk, melihatkan ular sudah menjadi belut, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Baca Juga :  Arti Peribahasa Lalat Memanglah Mencari Puru

Datar bak lantai papan, licin bak dinding cermin
Artinya : Keputusan yang sangat adil.

Kalau kawin ke batubara, kalau mati ke melaka
Artinya : Perihal orang yang mencari sesuatu yang enak/senang saja.

Seukur mata dengan telinga
Artinya : Seturut penglihatan dan pendengaran

Rasam minyak ke minyak, rasam air ke air
Artinya : Orang mencari (kembali kepada) golongannya masing-masing

Masak durian, masak manggis
Artinya : Perbandingan antara lelaki yang tidak dapat menyembunyikan rahasia hatinya dengan perempuan yang dapat menyembunyikan rahasianya sehingga tidak diketahui orang.

Ikut hati mati, ikut rasa binasa
Artinya : Jika hanya menuruti hawa nafsu tentu akan celaka

Baca Juga :  Arti Peribahasa Tidak Berasak Tunas Dari Tunggal

Ke laut meracik ikan, tersenyum siput, ke hutan memancing punai, tertawa badak
Artinya : Perbuatan yang dilakukan tanpa menurut aturan hanya akan menjadi bahan tertawaan orang-orang. (racik = jerat)

Sebab pijat-pijat tuma mati
Artinya : Mendapatkan kesulitan karena berkawan dengan orang jahat.

Tinggi kayu ara dilangkahi, rendah bilang-bilang diseluduki
Artinya : Melakukan sesuatu hendaknya sesuai dengan aturan dan kebiasaan yang berlaku, meskipun hal tersebut terlihat aneh.

Bagai membelah betung
Artinya : Pendirian yang berat sebelah.

Akal laba-laba, di gua buruk suka merakut
Artinya : Orang jahat yang suka menipu orang lain. (merakut = memasang jaring)

Bayang-bayang disangka tubuh
Artinya : Mengharapkan sesuatu yang belum pasti

Tak ada busuk yang tak berbau
Artinya : Tidak ada kejahatan/keburukan yang dapat disembunyikan selamanya.

Air tenang biasa menghanyutkan
Artinya : Orang yang pendiam biasanya banyak pengetahuannya

Baca Juga :  Arti Peribahasa Kita Di Pangkal Merawal Dia Di Ujung Merawal

Duduk dengan cupak dan gantang
Artinya : Ketua/pemimpin yang adil.

Bagai sepatung mandi
Artinya : Hanya sekejap mata.

Dalam menunduk dia menyonggeng
Artinya : Dari sikap terlihat ia menerima dengan baik, tetapi sebenarnya hatinya membantah.

Menegakkan benang basah
Artinya : Melakukan pekerjaan yang mustahil dapat dilaksanakan

Dapur tidak berasap
Artinya : Sangat miskin, hingga untuk makan pun tidak cukup.

Air setitik dilautkan, tanah seketul digunungkan
Artinya : Membesar-besarkan perkara yang kecil.

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Katak Menggigit Telunjuk, Melihatkan Ular Sudah Menjadi Belut”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *