INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Kecambah Kayu Ara Takkan Jadi Pulut-pulut
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Kecambah kayu ara takkan jadi pulut-pulut
Orang yang pemberani tidak akan pernah menjadi pengecut.
Kesimpulan
Arti peribahasa kecambah kayu ara takkan jadi pulut-pulut adalah orang yang pemberani tidak akan pernah menjadi pengecut.
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa kecambah kayu ara takkan jadi pulut-pulut, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Karena sabut tebal, tempurungnya pun menjadi kebal
Artinya : Orang yang banyak memiliki kerabat dan sahabat pasti selamatlah hidupnya.
Akal akar berpulas tak patah
Artinya : Orang yang pandai, takkan mudah kalah dalam perdebatan.
Tohok raja tidak dapat dielakkan
Artinya : Sukar menolak kehendak orang yang berkuasa
Adakah dari telaga yang jernih mengalir air yang keruh?
Artinya : Di dalam jiwa orang yang baik tidak akan ada niat yang jahat.
Bajak selalu di tanah yang lembut
Artinya : Orang yang selalu menderita adalah orang yang lemah
Hendak untung menjadi buntung
Artinya : Menginginkan laba/keuntungan, tetapi justru mendapatkan kerugian.
Mencencang lauk tengah helat
Artinya : Membukakan rahasia sendiri di hadapan orang banyak
Tahu makan tahu simpan
Artinya : Dapat menyimpan rahasia baik-baik
Tak tentu hilir nya, tidak berketentuan hulu hilir nya
Artinya : Tidak tentu maksud dan tujuannya
Si cebol hendak mencapai bulan bintang
Artinya : Menghendaki sesuatu yang mustahil tercapai
Membandarkan air ke bukit
Artinya : Mengerjakan sesuatu dengan sia-sia
Mencari belalang atas akar
Artinya : Pekerjaan yang sia-sia
Seperti kapur di ujung telunjuk
Artinya : Tidak dapat memberikan pertolongan kepada sanak saudara yang sedang membutuhkan pertolongan.
Bertemu muka dengan tedung
Artinya : Bertemu (berharap-harap) antara dua orang yang sama-sama kuat (pandai)
Kalau dibalun sebalun kuku, kalau digumpal segumpal tanah
Artinya : Alam rohani yang tidak terbatas.
Adat yang kawi, syarak yang lazim
Artinya : Adat-istiadat (kebiasaan) merupakan undang-undang yang berlaku dalam pergaulan, dan norma agama merupakan undang-undang yang berjalan seiring dengan adat yang berlaku. (kawi = kuat/sakti)
Diserakkan padi awak diimbaukan orang lain
Artinya : Orang lain dipelihara, keluarga sendiri disia-siakan
Ditarik ia menanduk, digiring ia menyepak
Artinya : Orang bodoh yang tidak mau menurut pada nasihat orang lain.
Sepandai-pandai tupai melompat, sekali akan gawal juga
Artinya : Sepandai-pandai orang, ada kalanya ia salah (keliru) juga
Bagai anjing beranak enam
Artinya : Orang yang sangat dibenci oleh masyarakat.
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Kecambah Kayu Ara Takkan Jadi Pulut-pulut”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.