2 Arti Peribahasa Kikir Pari Belulang Kering, Direndam Tujuh Hari Tak Basah

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Kikir Pari Belulang Kering, Direndam Tujuh Hari Tak Basah

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Kikir Pari Belulang Kering, Direndam Tujuh Hari Tak Basah

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Kikir pari belulang kering, direndam tujuh hari tak basah

  1. Terlalu degil atau terlalu kikir
  2. orang yang kuat/berkuasa.

Kesimpulan

Arti peribahasa kikir pari belulang kering, direndam tujuh hari tak basah adalah terlalu degil atau terlalu kikir; orang yang kuat/berkuasa.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa kikir pari belulang kering, direndam tujuh hari tak basah, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Baca Juga :  Arti Peribahasa Hitam, Hitam Kereta Api, Putih-Putih Kapur Sirih

Menebas buluh serumpun
Artinya : Merusak seluruh nama keluarga:

Udang hendak mengatai ikan
Artinya : Tidak insaf akan aibnya sendiri

Seperti lipas kudung
Artinya : Selalu sibuk.

Bagai tulisan di atas air
Artinya : Memberikan nasihat dan ajaran yang sia-sia.

Dulu intan, sekarang jadi batu buatan
Artinya : Orang berpangkat/berstatus sosial tinggi yang telah diturunkan pangkat/status sosialnya.

Sudah mengilang membajak pula
Artinya : Tidak henti-hentinya bekerja (menderita kesusahan dan sebagainya)

Kerbau jangan dimaling orang, ayam jangan dimusangi
Artinya : Keluarga hendaklah dijaga dan dirawat dengan baik. (dimusangi = dimakan musang)

Mengata dulang paku serpih, mengata orang awak yang lebih
Artinya : Mencela orang, tetapi diri sendiri ternyata lebih buruk daripada yang dicela

Mata tidur, bantal terjaga
Artinya : Seorang istri yang berlaku serong ketika suaminya sangat percaya akan kelurusannya

Baca Juga :  Arti Peribahasa Laksana Cempedak Mambung, Pulur Saja Jual Tak Laku

Tikar emas bantal suasa sama dengan berbantalkan lengan
Artinya : Rumah mewah tetapi bukan milik sendiri tidak akan terasa lebih baik/nyaman daripada rumah jelek tetapi milik sendiri.

Seperti pinggan putih retak sedikit kelihatan
Artinya : Berhati-hatilah dalam menjaga kehormatan diri, karena bila mendapat cela sedikit saja akan terlihat.

Bagai nakhoda kasap, hujung hilang, pangkal lesap
Artinya : Berbelanja dengan tidak tentu dalam melakukan suatu pekerjaan.

Biar lambat laga, asal menang
Artinya : Biar lambat asal selamat

Laksana burung diam dalam sangkar
Artinya : Orang yang hidupnya terikat dengan sesuatu.

Tergantung tidak bertali
Artinya : Perempuan yang tidak diurus lagi oleh suaminya, tetapi tidak dapat meminta cerai

Tergeser karena miang, terlanggar karena rebas
Artinya : Orang besar/berkuasa yang tidak mau disalahkan oleh orang kecil/rendahan.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Kutu Mati Di Atas Kepala, Tuma Mati Di Tepi Kain

Singkat diulas panjang dikerat
Artinya : Mana-mana yang kurang ditambah, sedangkan yang lebih dikurangi (yang kurang baik diperbaiki)

Kain tak bertepi
Artinya : Kemiskinan yang teramat sangat.

Kena luluk kandang kering
Artinya : Mendapatkan kesulitan tidak pada tempatnya.

Makan upas berulam racun
Artinya : Orang yang dl kesusahan dan duka cita krn diliputi marabahaya yang besar

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Kikir Pari Belulang Kering, Direndam Tujuh Hari Tak Basah”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar