INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Laksana Buah Masak Lum, Dihinggut Perdu Luruh Sendiri
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Laksana buah masak lum, dihinggut perdu luruh sendiri
Orang tua yang sudah uzur sewaktu-waktu mungkin akan mendapatkan sakit keras. (lum = ranum)
Kesimpulan
Arti peribahasa laksana buah masak lum, dihinggut perdu luruh sendiri adalah orang tua yang sudah uzur sewaktu-waktu mungkin akan mendapatkan sakit keras. (lum = ranum)
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa laksana buah masak lum, dihinggut perdu luruh sendiri, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Kapur di hujung telunjuk
Artinya : Tidak dapat menolong sanak saudara.
Adat juara kalah-menang, adat saudagar laba-rugi
Artinya : Setiap wilayah memiliki ciri khasnya masing-masing.
Besar pasak dari tiang
Artinya : Belanja lebih besar daripada pendapatan
Serumpun bagai serai, tentu maung
Artinya : Seia sekata.
Tertangkup sama termakan tanah, telentang sama terminum air
Artinya : Sama-sama dalam suka dan duka
Kuat berdiri pohon karena akarnya, kuat akar karena tanah
Artinya : Kekuatan dari sebuah kerajaan adalah karena orang besar/berkuasa di dalamnya, sedangkan kekuatan orang besar/berkuasa adalah karena rakyatnya yang bersatu-padu.
Hendak singa di tengah padang lagi, daripada ular di dalam rumput
Artinya : Lebih baik berhadapan dengan bahaya/kesulitan besar yang sudah jelas daripada dengan bahaya/kesulitan kecil yang belum jelas.
Bagai tupai bergelut
Artinya : Kehebatan dari rupa seseorang.
Ikan digulai sudah melompat
Artinya : Nasib malang/sial.
Coba-coba menanam mumbang, kalau tumbuh sunting negeri
Artinya : Kerjakan terus, barangkali ada hasilnya kelak
Walau bagaimana pun minyak dicampur dengan air, minyak juga yang timbul
Artinya : Walau bagaimana pun golongan masyarakat yang berkumpul, tetap saja golongan bangsawan yang diberikan layanan istimewa (atau pelayanan yang lebih awal).
Tiang pandak hendak menyamai tiang panjang
Artinya : Hendak meniru-niru perbuatan orang besar atau kaya, akhirnya diri binasa
Bagai jampuk kesiangan hari
Artinya : Kebingungan atau termenung karena kehilangan akal
Durian dengan mentimun, menggolek rusak, kena golek binasa
Artinya : Orang lemah/rendahan yang tidak berdaya untuk melawan orang yang berkuasa, salah atau benar pun orang lemah/rendahan itu juga yang menanggung kerugian/kekalahan.
Bagai tulisan di atas air
Artinya : Memberikan nasihat dan ajaran yang sia-sia.
Seperti orang mati jika tidak diangkat tidak bergerak
Artinya : Orang miskin/lemah yang membutuhkan pertolongan.
Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan
Artinya : Cinta kasih anak kepada ibu tidak sebanyak cinta kasih ibu kepada anak
Habis perkara, nasi sudah menjadi bubur
Artinya : Tidak ada gunanya dibicarakan lagi
Berkandilkan bulan
Artinya : Tidak memiliki rumah/tempat tinggal.
Bagaimana ditanam, begitulah dituai
Artinya :
- Tiap-tiap orang berbuat jahat, jahat pula balasannya, demikian pula kebalikannya
- Seseorang akan mendapat balasan seperti yang diperbuatnya
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Laksana Buah Masak Lum, Dihinggut Perdu Luruh Sendiri”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.