INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Langit Berkelikir, Bumi Bertemberang, Salah-salah Fikir Menjadi Hamba Orang
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Langit berkelikir, bumi bertemberang, salah-salah fikir menjadi hamba orang
Pemikiran yang menuruti hawa nafsu pada akhirnya hanya akan menjerumuskan kita pada kesengsaraan.
Kesimpulan
Arti peribahasa langit berkelikir, bumi bertemberang, salah-salah fikir menjadi hamba orang adalah pemikiran yang menuruti hawa nafsu pada akhirnya hanya akan menjerumuskan kita pada kesengsaraan.
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa langit berkelikir, bumi bertemberang, salah-salah fikir menjadi hamba orang, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Selama air hilir, selama gagak hitam
Artinya :
- Tetap selama-lamanya
- tidak akan berubah.
Tak ada tanaman menolak hujan
Artinya : Setiap orang pasti akan memanfaatkan kesempatan yang baik dan menguntungkan bagi dirinya sendiri.
Gigi dengan lidah adakalanya bergigit juga
Artinya : Suami istri (sanak saudara, sahabat karib, dan sebagainya) adakalanya bertengkar juga
Bak jung berat sebelah
Artinya :
- Hukuman atau pertimbangan yang kurang adil
- berat sebelah. (jung = sejenis kapal)
Terpelanting memilihi, tersesak malampungkan
Artinya : Seorang ayah/suami haruslah menjaga keselamatan anak, isteri, dan hartanya.
Kutu mati di atas kepala, tuma mati di tepi kain
Artinya : Lebih baik mati di tempat yang mulia karena melakukan hal yang baik, daripada mati di tempat yang hina karena melakukan pekerjaan jahat.
Bagai limau masam sebelah
Artinya :
- Hukuman atau pertimbangan yang kurang adil
- berat sebelah.
Jangan menjadi seperti kacang lupakan kulit atau ulat lupakan daun
Artinya : Janganlah lupa akan asal-usul kita ataupun akan orang yang telah berbudi baik kepada kita.
Bagai melulur bersitungging
Artinya : Melakukan suatu pekerjaan dengan terpaksa.
Air tenang menghanyutkan
Artinya : Orang yang pendiam, tetapi banyak pengetahuannya
Berlayar atas angin
Artinya : Mendapat bantuan atau sokongan orang lain
Hati gajah sama dilapah, hati tuma tungau sama dicecah
Artinya : Laba atau rugi sama-sama dirasakan (dibagi secara adil)
Jaras dikatakan raga jarang
Artinya : Mencela orang lain, padahal diri sendiri ada celanya juga
Ada ubi ada batas, ada masa boleh balas
Artinya : Segala perbuatan itu sewaktu-waktu akan mendapat balasan yang setimpal.
Kebakaran janggut
Artinya : Bingung tidak keruan.
Siapa berkotek, siapa bertelur
Artinya : Siapa yang bersuara terdahulu, biasanya dialah yang berbuat
Lamun ada ubi, ubi, tiada ubi, gadung jadilah
Artinya : Jika terpaksa, barang yang kurang baik pun dapat dipergunakan juga.
Bertemu muka dengan tedung
Artinya : Bertemu (berharap-harap) antara dua orang yang sama-sama kuat (pandai)
Tak tahu ujung pangkalnya
Artinya : Tidak tahu-menahu mengenai sesuatu hal.
Ke bukit sama didaki, ke laut sama direnangi, adat tiada bertukar, rahasia tidak berubah
Artinya :
- Hubungan yang sangat karib/erat
- tidak dapat diceraikan.
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Langit Berkelikir, Bumi Bertemberang, Salah-salah Fikir Menjadi Hamba Orang”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.