Arti Peribahasa Mahal Imam Murahlah Kitab, Mahal Demam Murah Sakit

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Mahal Imam Murahlah Kitab, Mahal Demam Murah Sakit

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Mahal Imam Murahlah Kitab, Mahal Demam Murah Sakit

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Mahal imam murahlah kitab, mahal demam murah sakit

Siapa pun tidak suka merasakan sakit (penyakit), tetapi hal itu memang tidak dapat dielakkan.

Kesimpulan

Arti peribahasa mahal imam murahlah kitab, mahal demam murah sakit adalah siapa pun tidak suka merasakan sakit (penyakit), tetapi hal itu memang tidak dapat dielakkan.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa mahal imam murahlah kitab, mahal demam murah sakit, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Baca Juga :  Arti Peribahasa Berkuah Air Mata

Berkata-kata dengan lutut
Artinya : Berbicara dengan orang bodoh/orang yang tidak mengerti.

Bondong air bondong ikan
Artinya :

  1. Gerakan suatu perkumpulan selalu bergantung kepada kegiatan dan kecakapan pemimpinnya
  2. Orang banyak biasanya mengikuti jejak atau anjuran orang terkemuka (pemimpin)

Memanjat terkena seruda
Artinya : Mendapat rintangan dalam usahanya

Karam berdua, basah seorang
Artinya : Dua orang berbuat salah, seorang saja yang kena hukum

Seperti kucing dengan tikus
Artinya : Tidak pernah akur.

Bagai mencari kutu di dalam ijuk
Artinya : Melakukan pekerjakan yang sia-sia.

Di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung
Artinya : Harus menyesuaikan diri dengan adat dan keadaan tempat tinggal

Mencampakkan batu ke luar
Artinya : Lebih suka berbuat baik kepada orang lain daripada kepada keluarga sendiri

Cencang putus tiang tumbuk
Artinya : Putusan yang mengikat

Baca Juga :  Arti Peribahasa Beriak Tanda Tak Dalam, Berguncang Tanda Tak Penuh

Bagai melihat asam
Artinya : Ingin sekali

Kusut di hujung, lari ke pangkal
Artinya : Jika pembicaraan yang sudah mulai ngelantur, hendaklah segera kembali ke pokok permasalahan.

Dikerkah dia menampar pipi, dibakar dia melilit puntung
Artinya : Selalu hendak membalas kepada orang yang berbuat jahat

Sudah terantuk baru tengadah
Artinya :

  1. Sesudah merugi (menderita kecelakaan) baru sadar
  2. Baru ingat sesudah merugi

Kain dalam lipatan
Artinya : Perempuan yang berbuat jahat (mesum) dengan sembunyi- sembunyi

Mahal imam murahlah kitab, mahal demam murah sakit
Artinya : Siapa pun tidak suka merasakan sakit (penyakit), tetapi hal itu memang tidak dapat dielakkan.

Tak berasak lenggang di ketiak
Artinya : Tidak ada perubahan sama sekali.

Jika benih yang baik jatuh ke laut, menjadi pulau
Artinya : Orang yang berketurunan baik, ke mana pun perginya akan bersifat baik juga

Baca Juga :  Arti Peribahasa Kecil Api Menjadi Kawan, Besar Ia Menjadi Lawan

Tiada terempang peluru oleh ilalang
Artinya : Kehendak orang yang berkuasa tidak akan dapat ditahan oleh orang yang lemah.

Kalau bangkai galikan kuburnya, kalau hidup sediakan buaiannya
Artinya : Lebih baik menunggu dengan tenang apa yang akan terjadi, lalu mempertimbangkan langkah apa yang akan diambil

Pecak boleh dilayangkan, bulat boleh digulingkan, batu segiling pecak setepik
Artinya : Sudah mendapat kata sepakat untuk melaksanakan suatu pekerjaan

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Mahal Imam Murahlah Kitab, Mahal Demam Murah Sakit”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar