INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Masuk Ke Kampung Orang Bawa Ayam Betina, Jalan Di Tepi-tepi, Benang Arang Orang Jangan Dipijak, Duduk Di Tapak Tangga, Mandi Di Hilir Orang, Berdiri Di Luar-luar Gelanggang
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Masuk ke kampung orang bawa ayam betina, jalan di tepi-tepi, benang arang orang jangan dipijak, duduk di tapak tangga, mandi di hilir orang, berdiri di luar-luar gelanggang
Jika merantau ke negeri asing hendaklah selalu mengalah, jangan melakukan pekerjaan yang buruk/tidak sesuai adat, selalu bersikap merendah, jangan suka mendahului orang, dan jangan menyombongkan diri.
Kesimpulan
Arti peribahasa masuk ke kampung orang bawa ayam betina, jalan di tepi-tepi, benang arang orang jangan dipijak, duduk di tapak tangga, mandi di hilir orang, berdiri di luar-luar gelanggang adalah jika merantau ke negeri asing hendaklah selalu mengalah, jangan melakukan pekerjaan yang buruk/tidak sesuai adat, selalu bersikap merendah, jangan suka mendahului orang, dan jangan menyombongkan diri.
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa masuk ke kampung orang bawa ayam betina, jalan di tepi-tepi, benang arang orang jangan dipijak, duduk di tapak tangga, mandi di hilir orang, berdiri di luar-luar gelanggang, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Kurang tambah-menambah, senteng bilai-membilai
Artinya : Saling tolong-menolong dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. (senteng = kurang cukup) (bilai = sambung)
Bagai anjing tersepit di pagar
Artinya : Mudah menimbulkan suatu hal yang buruk kalau diperdekatkan.
Bagai menghela rambut dalam tepung
Artinya : Pekerjaan yang sulit atau pekerjaan yang harus dikerjakan dengan hati-hati sekali
Bagaimana pohon tiada akan tumbang dipanah halilintar, baluhan kulit ada di batangnya
Artinya : Orang yang berteman dengan orang jahat pada akhirnya juga akan ikut terlibat dalam kejahatan. (baluhan = batang yang sudah berlubang)
Berketak ayam, tahu akan bertelur atau tidak
Artinya : Orang yang bijaksana itu, apabila mendengar orang berbicara, ia tahu mana yang benar dan bohong (yang berilmu dan tidak).
Tidak kekal bunga karang
Artinya : Hal kekayaan (kemuliaan, hasil, dan sebagainya) yang tidak berlangsung lama
Belum tahu laba rugi
Artinya : Belum tahu baik buruknya sesuatu.
Tak kan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah dia
Artinya : Sesuatu yang sudah pasti (diperoleh) sehingga tidak perlu tergopoh-gopoh (diburu-buru) benar dalam mengerjakannya
Seperti api dengan asap
Artinya : Pertalian/hubungan yang tidak dapat diputuskan.
Isi dada bekal berjalan
Artinya : Kalau sudah berpengetahuan, kemana pun ia pergi akan mudah mendapatkan rezeki.
Tampuk bertangkai
Artinya : Ada bukti (keterangan, alasan, jaminan) yang kuat
Berlayar sambil memapan
Artinya : Menyelesaikan dua tiga pekerjaan sekaligus
Ada padi segala menjadi
Artinya : Orang kaya dapat mencapai apa yang diinginkannya
Sebab berkelahi jangan perigi akhirnya mati dahaga
Artinya : Sia-sia saja melawan orang yang berkuasa.
Tuah sebesar bukit, celaka sebesar gunung
Artinya : Memiliki kepandaian, tetapi tidak bekerja, sehingga susah juga kehidupannya.
Singkat diulas panjang dikerat
Artinya : Mana-mana yang kurang ditambah, sedangkan yang lebih dikurangi (yang kurang baik diperbaiki)
Sebagai si bisa mimpi terasa ada terkatakan tidak
Artinya : Seseorang yang tidak dapat/mampu menyampaikan maksud hatinya kepada orang lain.
Membuang bunga ke jirat
Artinya :
- Membuang-buang tenaga (uang, waktu, dan sebagainya) dengan sia-sia
- Berbuat baik kepada orang yang tidak tahu membalas budi
Bagai itik pulang petang
Artinya : Sangat lambat (jalannya)
Titian biasa lapuk, janji bisa mungkir
Artinya : Janji tidak selamanya bisa ditepati.
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Masuk Ke Kampung Orang Bawa Ayam Betina, Jalan Di Tepi-tepi, Benang Arang Orang Jangan Dipijak, Duduk Di Tapak Tangga, Mandi Di Hilir Orang, Berdiri Di Luar-luar Gelanggang”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.
Ayam hutan hijau adalah jenis burung yang terdapat di Jawa, Bali, dan pulau-pulau Nusa Tenggara. Mereka memiliki besar ukurannya dan hidup di wilayah terbuka, perbukitan, dan di tepi hutan. Ayam ini memiliki jengger berwarna merah dan bulu hijau berkilau dengan tepian hitam. Selain itu, mereka juga dikenal sebagai asal-usul ayam bekisar yang memiliki harga yang tinggi. Ayam hutan hijau juga menjadi simbol fauna Jawa Timur.