INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Mengadu Buku Lidah
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Mengadu buku lidah
- Berbantah
- Bertengkar mulut
Kesimpulan
Arti peribahasa mengadu buku lidah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berbantah; bertengkar mulut
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa mengadu buku lidah, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Seperti Belanda kesiangan
Artinya : Orang yang meniru-niru sikap Belanda (pada zaman penjajahan)
Berkepanjangan bagai agam
Artinya : Perbuatan atau perkataan yang tidak ada ujungnya.
Umpama memerah nyiur, santan diambil ampas dibuang
Artinya : Kita harus dapat membedakan antara ucapan yang baik dan yang buruk.
Lewat dari manis, masam, lewat dari harum, busuk
Artinya : Perihal orang yang mula-mula berkasih-kasihan sangat mesra, tetapi kemudian, selalu berselisih dan bertengkar
Tali busur tidak selamanya dapat diregang
Artinya : Orang tidak selamanya bekerja terus-menerus, tetapi mesti ada istirahatnya
Tidak dibawa orang sehilir semudik
Artinya : Tidak dibawa orang bergaul (tersisih) dalam masyarakat karena suatu sebab atau karena tingkah lakunya tidak disetujui masyarakat
Segenggam digunungkan, setitik dilautkan
Artinya : Sangat dihargai
Sudah kelihatan belangnya
Artinya : Perbuatan jahat yang selama ini disembunyikan dan kemudian telah terbongkar atau diketahui oleh orang banyak.
Kesat-kesat daun pimping, kalau kesat daun labu boleh dicelur
Artinya : Orang miskin serta tidak berilmu tidak akan berguna diantara orang banyak, tetapi kalau perangainya baik akan ada juga faedahnya.
Ubun-ubun masih bergerak sudah angkuh
Artinya : Orang yang belum berpengalaman, tetapi sudah sombong.
Ayam terlepas, tangan bau tahi
Artinya : Kejahatan yang tidak memberikan hasil, namun justru mendatangkan malu.
Usang dibarui, lapuk dikajangi
Artinya : Menghidupkan kembali kebiasaan lama yang baik dan sudah dilupakan orang, serta memperbaiki kebiasaan yang kurang baik.
Duduk seorang bersempit-sempit, duduk bersama berlapang-lapang
Artinya : Dengan musyawarah atau secara gotong royong segala sesuatunya mudah dilaksanakan
Seumur-umur belum pernah megalami
Artinya : Belum pernah sekalipun merasakan atau mengalami.
Seperti gergaji dua mata
Artinya : Memperoleh keuntungan dari dua belah pihak
Air pun ada pasang surutnya, takkan pasang selalu dan surut senantiasa
Artinya : Nasib manusia tidak dapat dipastikan untung atau sial selalu.
Anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu
Artinya : Tidak ada kata menyerah demi mencapai suatu tujuan yang mulia.
Gajah bergajah-gajah, pelanduk mati tersepit
Artinya : Kalau orang-orang berkuasa saling berselisih, maka orang-orang kecil/rakyatnyalah yang akan mendapatkan kesusahan.
Samir tak habis, kajang pula
Artinya : Belum membayar hutang yang lama sudah hendak berhutang lagi.
Ingin hati memandang pulau, sampan ada pengayuh tidak
Artinya : Hendak melakukan suatu pekerjaan tetapi alatnya tidak cukup.
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Mengadu Buku Lidah”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.