INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Menunggu Laut Kering
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Menunggu laut kering
Pekerjaan yang sia-sia
Kesimpulan
Arti peribahasa menunggu laut kering menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan yang sia-sia
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa menunggu laut kering, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Belakang parang lagi kalau diasah niscaya tajam
Artinya : Biar bodoh sekalipun, kalau belajar dengan bersungguh-sungguh, niscaya akan menjadi pandai.
Bagai bulan penuh mengambang di kaki awan
Artinya : Perempuan cantik yang sedang keluar rumah.
Jikalau tidak berada-ada, masakan tempua bersarang rendah
Artinya : Segala sesuatu tentu ada sebabnya (sesuatu yang tersembunyi), sehingga terjadi demikian.
Ke mana condong, ke mana rebah
Artinya : Pekerjaan yang sudah dilakukan menurut adat atau kebiasaan
Di lurah maka hendak angin, di bukit maka hendak air
Artinya : Menghendaki sesuatu, namun tidak pada tempatnya.
Anjing terpanggang ekor
Artinya : Mendapat kesusahan besar, sehingga tak tentu tingkah lakunya sampai-sampai meminta pertolongan kesana-kemari.
Berkuah air mata
Artinya : Menderita.
Dilengah beruk berayun
Artinya : Melakukan sesuatu hal yang mengasyikkan tetapi tidak ada gunanya. (dilengah = dimabuk)
Pipit sama pipit enggang sama enggang
Artinya : Setiap orang mengikuti pangkat dan derajatnya masing-masing.
Kalau bukan rezeki, di mulut lari ke luar
Artinya : Rezeki yang belum dapat ditentukan.
Kerbau pembulang tali
Artinya :
- Orang yang tidak tetap hati dan pemikirannya
- goyah. (bulang = mengikat tali ke kepala)
Hutang kayu ara
Artinya : Hutang yang tidak mungkin untuk dibayar.
Gadai terdorong kepada Cina
Artinya : Terlanjur sehingga tidak boleh dicabut kembali
Umpama memerah nyiur, santan diambil ampas dibuang
Artinya : Kita harus dapat membedakan antara ucapan yang baik dan yang buruk.
Seperti kain buruk, dibakar tak berbau
Artinya : Perihal orang yang hidupnya miskin dan menderita.
Lemah-lembut lintah, melekat payah lucut
Artinya : Orang yang lemah lembut perilakunya tetapi susah hendak melepaskan sesuatu yang telah diperolehnya.
Seperti cincin dengan permata
Artinya :
- Sesuai benar
- Cocok sekali
Apabila tumbuh-nyiur itu patah, tumbuh-nyiur juga akan gantinya
Artinya : Pengganti dari sesuatu yang hilang haruslah yang sama pula.
Seperti kerbau menanduk anak dengan papar bukan dengan tanduk
Artinya : Memberikan hukuman kepada seseorang bukan untuk menyakitinya, tetapi untuk memberinya pelajaran.
Mana busuk yang tidak berbau
Artinya : Kejahatan (kesalahan) akhirnya akan ketahuan juga
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Menunggu Laut Kering”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.