Arti Peribahasa Pucuk Dicinta Ulam Tiba Hendak Ulam Pucuk Menjulai

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Pucuk Dicinta Ulam Tiba Hendak Ulam Pucuk Menjulai

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Pucuk Dicinta Ulam Tiba Hendak Ulam Pucuk Menjulai

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Pucuk dicinta ulam tiba hendak ulam pucuk menjulai

Mendapat sesuatu yang lebih daripada apa yang diharapkan

Kesimpulan

Arti peribahasa pucuk dicinta ulam tiba hendak ulam pucuk menjulai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah mendapat sesuatu yang lebih daripada apa yang diharapkan

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa pucuk dicinta ulam tiba hendak ulam pucuk menjulai, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Menaikkan air ke gurun
Artinya : Melakukan pekerjaan yang sukar sekali

Belut kena ranjau
Artinya : Sepandai-pandainya seseorang, ada kalanya dia juga akan melakukan kesalahan.

Udang merentak dalam tangguk
Artinya :

  1. Tidak tenang
  2. gelisah.

Sesiuk kuaran terbang, selayang kuda berlari
Artinya : Rumah adat yang panjang dan besar.

Sekerat ular sekerat belut
Artinya : Orang yang bermuka dua (ikut ke sana kemari)

Bagaimana tidak kumbang jinak terbang beredar, jika tidak karena bunga kembang di taman
Artinya : Para pemuda tidak akan mondar-mandir di dekat rumah jika tidak karena perawan cantik ada disana.

Sudah jatuh tertimpa tangga
Artinya : Mendapatkan musibah secara beruntun/bertubi-tubi.

Sudah kenyang makan kerak
Artinya : Sudah banyak pengalaman

Biar dahi berluluk asal tanduk mengena
Artinya : Apa pun akan dilakukan asal maksud tercapai

Bagai belut kena ranjau getah
Artinya : Seseorang yang licik dan cerdik dapat juga tertangkap atau tertipu

Diraih siku ngilu, direngkuh lutut sakit
Artinya : Serba salah dalam suatu pekerjaan yang sangat sulit, dikerjakan berbahaya tidak dikerjakan berbahaya pula

Bersurih bak sepasin, berjejak bak berkik, berbau bak embacang
Artinya :

  1. Ada tanda-tanda (bukti) yang nyata dan sah dalam suatu kejahatan
  2. Kejahatan yang telah ada buktinya yang sah

Badai pasti berlalu
Artinya : Kesulitan dalam hidup pasti akan berkurang dan akhirnya menghilang.

Ganti hidup berkeredaan, ganti mati berkebulatan
Artinya : Mencari pengganti seorang pimpinan harus melalui musyawarah dan mufakat. (reda = rela, senang hati)

Seukur berbaur, bertopang bercerai
Artinya : Suami yang sedang bertengkar dengan isterinya.

Tak kayu jejang dikeping, tak emas bungkal diasah
Artinya : Dalam keadaan terpaksa, benda yang tidak dapat digunakan/sudah dalam keadaan tidak bagus akan menjadi berguna.

Sejahat-jahatnya harimau tak akan memakan anaknya sendiri
Artinya : Betapa pun jahatnya orang tua kandung, mereka tidak akan tega mencelakakan anaknya sendiri.

Menghadapkan bedil pulang
Artinya : Merugikan (mencelakakan) keluarga sendiri

Bagaimana tidak menggigit telunjuk, melihat air hujan turun keruh
Artinya : Terheran-heran melihat orang yang merupakan keturunan orang baik-baik justru berkelakuan tidak baik.

Rebung tidak miang, bembam pula yang miang
Artinya : Orang yang bersangkutan/terlibat berdiam diri, sedangkan orang lain yang tidak ada sangkut pautnya justru ikut campur.

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Pucuk Dicinta Ulam Tiba Hendak Ulam Pucuk Menjulai”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar