Info Pendidikan Terbaru Peribahasa Arti Peribahasa Pukul Anak Menyindir Menantu

Arti Peribahasa Pukul Anak Menyindir Menantu

Arti Peribahasa Pukul Anak Menyindir Menantu

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Pukul Anak Menyindir Menantu

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Pukul anak menyindir menantu

Mengata-ngatai (mencela) seseorang, tetapi perkataan-perkataan itu ditujukan kepada orang lain

Kesimpulan

Arti peribahasa pukul anak menyindir menantu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah mengata-ngatai (mencela) seseorang, tetapi perkataan-perkataan itu ditujukan kepada orang lain

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa pukul anak menyindir menantu, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Pecah menanti sebab, retak menanti belah
Artinya : Sekadar menanti kesempatan untuk membalas dendam

Berbuat di alang tahun, belayar di luar musim
Artinya :

  1. Mengerjakan sesuatu bukan/tidak pada waktunya
  2. salah waktu. (alang = tengah-tengah)

Harta pulang ke tuan
Artinya : Sudah pada tempatnya.

Tertangkap di ikan kalang
Artinya : Berhadapan dengan orang pandai, kaya, berani, dan sebagainya

Tidak tahu alif
Artinya :

  1. Tidak bisa membaca dan menulis
  2. buta huruf.

Jangan memangku ayam jantan, baik memangku ayam betina
Artinya : Rezeki yang halal itu lebih baik daripada rezeki yang haram.

Ada angin, ada pokoknya
Artinya : Segala sesuatu pastilah ada asal mulanya. (pokoknya = pohonnya)

Seperti kelekati masuk api, tiada tahu akan mati
Artinya : Perihal orang yang terlalu berambisi untuk mencapai tujuan, sehingga akhirnya justru rugi dan tujuan tidak tercapai.

Nafsu nafsi, raja di mata, sultan di hati
Artinya : Berbuat sekehendak hati sendiri

Tersesak padang ke rimba ke tebing
Artinya : Sudah habis akal (tidak berdaya lagi)

Tak ada pendekar yang tak bulus, tak ada juara yang tak kalah
Artinya : Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan.

Sepedih-pedihnya mata memandang, pedih juga kulit merasai
Artinya : Betapa pun pedihnya orang yang melihat penderitaan orang lain, masih lebih pedih lagi orang yang mengalami penderitaan tersebut.

Rendah dianjung tinggi, kecil diambak besar
Artinya : Setiap bawahan harus menghormati dan mematuhi perintah atasannya.

Mendapati tanah terbalik
Artinya : Mendapati mayat sudah terkubur

Tertanam di biji hampa
Artinya : Jika salah langkah dalam usaha, maka tujuan tidak akan tercapai.

Itik bertaji
Artinya : Sangat penakut, tetapi sombong

Aur ditanam, betung tumbuh
Artinya : Mendapat untung (laba) banyak

Masuk ke telinga kanan, keluar ke telinga kiri
Artinya : Tidak dimasukkan ke dalam ingatan (tentang nasihat, pelajaran)

Menaikkan air ke gurun
Artinya : Melakukan pekerjaan yang sukar sekali

Kalau sumpit tak berisi, mana boleh ditegakkan
Artinya : Kalau perut tidak diisi, tentu tidak akan dapat melakukan pekerjaan.

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Pukul Anak Menyindir Menantu”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *