INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Salah Cetok Melantingkan
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Salah cetok melantingkan
Melakukan pekerjaan hendaknya sewajarnya, karena jika terlalu kurang atau berlebihan dapat menyulitkan diri sendiri.
Kesimpulan
Arti peribahasa salah cetok melantingkan adalah melakukan pekerjaan hendaknya sewajarnya, karena jika terlalu kurang atau berlebihan dapat menyulitkan diri sendiri.
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa salah cetok melantingkan, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Hari baik dibuang-buang, hari buruk dikejar-kejar
Artinya : Waktu yang baik dibiarkan berlalu, kemudian tergopoh-gopoh mengerjakan sesuatu di waktu yang sudah sempit/sedikit.
Runding banyak nan disebut
Artinya : Memperbanyak perundingan/negosiasi dalam mengambil keputusan.
Yang lumpuh pengejut ayam
Artinya :
- Orang yang berperangai buruk bisa saja berguna pada suatu ketika
- orang bodoh suatu saat pasti akan dimaafkan oleh masyarakat.
Telentang sama diminum airnya, telungkup sama termakan tanah
Artinya : Bersama-sama dalam menjalani kehidupan.
Hidup sandar-menyandar umpama aur dengan tebing
Artinya :
- Perihal orang berlaki istri yang berkasih-kasihan
- Perihal orang bersahabat yang setia dan saling menolong
Cubit paha kanan, paha kiri pun merasa juga
Artinya : Jika seseorang menyusahkan keluarganya sendiri, maka ia pun akan merasakan kesusahan itu juga.
Yang hidup sesarkan mati
Artinya : Segala suatu itu ada batas waktunya dan ada pula penggantinya.
Anjing menyalak di ekor gajah
Artinya : Orang lemah (hina) hendak melawan orang yang berkuasa, tentulah perbuatannya akan berakhir sia-sia.
Calak ganti asah menanti tukang belum datang
Artinya : Sesuatu yang dipakai untuk sementara waktu saja sebelum ada yang lebih baik (jadi hanya sekadar mencukupi kebutuhan)
Padang perahu di lautan, padang hati dipikirkan
Artinya : Demikian luas hati itu, berapa banyak pikiran masuk di dalamnya tidak akan penuh
Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu gawal juga
Artinya : Sepandai-pandai orang, sekali-sekali keliru juga
Ditembak dengan peluru petunang
Artinya : Perundingan yang berhasil baik.
Tak benang batu digilas
Artinya : Apabila belum ada sesuatu yang pas/sesuai keinginan untuk dipakai, maka sebaiknya pakailah sesuatu yang ada terlebih dahulu.
Telah jadi indarus
Artinya :
- Telah kalah
- Kalah main (judi dan sebagainya)
Mandi tak basah
Artinya :
- Orang yang keras hati
- terlalu rindu.
Berapa panjang lunjur, begitulah panjang selimut
Artinya : Berbuat sesuatu hendaklah menurut kesanggupan diri sendiri.
Cium tapak tangan, berbaukah atau tidak?
Artinya : Lihatlah diri sendiri terlebih dahulu sebelum mencela orang lain.
Tertumbuk biduk dikelokkan, tertumbuk hati dikelokkan
Artinya : Orang yang sedang berusaha mencari pekerjaan dengan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Jalan diasak orang lalu, cupak dipepat orang menggalas
Artinya : Adat istiadat dalam suatu negeri yang diubah oleh orang asing yang tinggal di negeri itu. (diasak = dipindahkan) (orang lalu = peladang) (pepat = rata)
Tersaukkan ikan suka, tersakkan batang masam
Artinya : Jika mendapatkan keuntungan, bersenang-senang, sedangkan jika mendapatkan kerugian, sedihnya bukan kepalang.
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Salah Cetok Melantingkan”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.