Arti Peribahasa Satu Biduk Nahkoda Dua

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Satu Biduk Nahkoda Dua

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Satu Biduk Nahkoda Dua

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Satu biduk nahkoda dua

Bila dalam satu perusahaan/perkumpulan terdapat dua orang pimpinan tertinggi, pasti akhirnya tidak beres.

Kesimpulan

Arti peribahasa satu biduk nahkoda dua adalah bila dalam satu perusahaan/perkumpulan terdapat dua orang pimpinan tertinggi, pasti akhirnya tidak beres.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa satu biduk nahkoda dua, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Bagaimana tidak menggigit telunjuk, melihat air hujan turun keruh
Artinya : Terheran-heran melihat orang yang merupakan keturunan orang baik-baik justru berkelakuan tidak baik.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Tidaklah Gajah Dapat Ke Tangan Manusia

Kelihatan asam kelatnya
Artinya : Kelihatan sifatnya yang kurang baik

Ke dalam sumpit tak muat, ke dalam ambung longgar
Artinya : Orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan. (ambung = keranjang)

Seperti paru dengan kepak
Artinya : Perihal dua orang atau kelompok yang semufakat dan saling tolong-menolong.

Nasi masak periuk pecah
Artinya : Hukuman yang sudah diputuskan tidak dapat dibanding/diganggu-gugat lagi.

Mati ayam, mati tungau
Artinya : Jika tuannya celaka, anak buahnya ikut merasakan celaka juga

Hitam-hitam gajah, putih-putih udang kepai
Artinya : Yang hina akan tetap hina (walaupun elok rupanya), yang mulia akan tetap mulia (walaupun buruk rupanya). (udang kepai = udang kecil untuk dibuat belacan)

Baca Juga :  Arti Peribahasa Hutang Biduk Belum Langsai, Hutang Pengayuh Datang Pula

Tidak termakan peluru
Artinya : Kebal terhadap senjata api.

Pipinya sebagai pauh dilayang
Artinya : Pipinya amat elok

Tak berpucuk di atas enau
Artinya : Orang yang menganggap dirinya lebih dibandingkan dengan orang lain.

Dicecah orang bagai garam
Artinya : Wanita yang baru saja menikah, tetapi kemudian langsung bercerai.

Sakit sama mengaduh, luka sama menyiuk
Artinya : Sikap yang sangat setia, sehidup semati, senasib sepenanggungan, seia sekata.

Pucat seperti mayat
Artinya : Sangat pucat, pucat pasi

Cempedak berbuah nangka
Artinya : Memperoleh hasil lebih dari yang diharapkan.

Seperti kerbau dicocok hidung
Artinya :

  1. Menurut saja
  2. Selalu menurut saja karena kebodohannya

Berhanyut ke hilir mengepit kemudi sajalah
Artinya : Suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh orang pandai/rajin maka tidaklah perlu susah payah untuk diawasi dengan ketat.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Ingin Hati Memandang Pulau, Sampan Ada Pengayuh Tidak

Bagai menambah gelang bini
Artinya : Pemberian yang tidak terlihat.

Jauh berjalan banyak dilihat
Artinya : Kalau bepergian ke mana-mana akan memperoleh banyak pengalaman

Yang berpuru selalu hendak menggaruk
Artinya : Orang yang melakukan kesalahan, suatu saat pasti akan terbongkar juga kesalahannya itu.

Lain orang memperanakkan, lain orang dipanggil bapa
Artinya :

  1. Balasan yang tidak pada tempatnya
  2. lain orang yang berbuat baik, lain pula orang yang mendapatkan penghargaan/imbalan.

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Satu Biduk Nahkoda Dua”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar