Info Pendidikan Terbaru Peribahasa Arti Peribahasa Sayang Akan Baju, Badan Binasa

Arti Peribahasa Sayang Akan Baju, Badan Binasa

Arti Peribahasa Sayang Akan Baju, Badan Binasa

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Sayang Akan Baju, Badan Binasa

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Sayang akan baju, badan binasa

Karena terlalu sayang terhadap keluarga/kerabatnya, ia mendapatkan musibah.

Kesimpulan

Arti peribahasa sayang akan baju, badan binasa adalah karena terlalu sayang terhadap keluarga/kerabatnya, ia mendapatkan musibah.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa sayang akan baju, badan binasa, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Intan itu jika terbenam di pelimbahan sekalipun, tiada akan hilang cahayanya
Artinya :

  1. Kebenaran tidak akan hilang walaupun disembunyikan
  2. orang baik akan ketahuan juga di masyarakat walaupun hidupnya melarat.
Baca Juga :  Arti Peribahasa Seperti Membangkitkan Bangkai Ular

Bagai empedu lekat di hati
Artinya : Sangat karib/akrab.

Tabuhan meminang anak labah-labah
Artinya : Tidak seimbang (tentang perjodohan)

Hidup segan mati tak hendak
Artinya : Hidup yang merana (karena sakit terus-menerus, melarat, sengsara, dan sebagainya)

Melulur bersetungging
Artinya : Mengerjakan sesuatu karena terpaksa (malu, takut, dan sebagainya)

Siapa pun menjadi raja, tangan ke dahi juga
Artinya : Siapa pun yang menjadi pemimpin, pasti tetap akan dihormati juga.

Semanis manis gula ada pasir di dalamnya
Artinya : Bujuk rayu yang lemah-lembut adalah berisi tipu dan perkataan yang keras itu kadang-kadang menjadi kebajikan diri

Ural malang pangkal celaka
Artinya : Sumber kesusahan/kesulitan.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Jangan Diperlelarkan Timba Ke Perigi, Kalau Tak Putus Genting

Lebuh sempit kuda penyepak, jalan licin tebing berkelok
Artinya : Rintangan dalam melakukan suatu pekerjaan akan terasa sangat sulit jika kurang berpengetahuan.

Di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung
Artinya : Hendaklah mengikuti adat negeri yang didiami

Enggang lalu atal jatuh, anak raja ditimpanya
Artinya : Orang lain yang tidak bersalah yang menerima hukuman. (atal = buah yang dimakan enggang,Buceras Rhinoceros)

Air jernih ikannya jinak
Artinya : Negeri yang serba teratur dengan penduduknya yang serba baik, baik pula budi bahasanya

Seperti kain kasa diatas duri
Artinya : Keadaan perkara yang sudah parah, sehingga sulit untuk diselesaikan.

Awak alah gelanggang usai
Artinya : Ditimpa kemalangan yang tidak dapat diatasi.

Bagai ara hanyut
Artinya : Saling menolong satu sama lain.

Air mudik sungai, semua teluk diranai
Artinya : Orang yang boros dan tanpa perhitungan dalam megatur pengeluaran. (diranai = dijalani)

Baca Juga :  Arti Peribahasa Karam Di Laut Boleh Ditimba, Karam Di Hati Bilakan Sudah

Berapalah tajam pisau parang, tajamlah lagi mulut manusia
Artinya : Kata-kata yang diucapkan itu lebih tajam dibandingkan senjata tajam karena dapat menyakiti perasaan orang lain tanpa meninggalkan bekas luka yang tampak.

Patah batu hatinya
Artinya : Hilang sama sekali kemauannya

Takut titik lalu tumpah
Artinya : Karena segan merugi sedikit, jadi menderita kerugian besar

Lepas kaki leher terjerat
Artinya : Orang jahat yang sudah tidak dapat menyembunyikan kejahatannya lagi.

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Sayang Akan Baju, Badan Binasa”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *