INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Tak Ada Gunung Tinggi Yang Tak Runtuh, Tak Ada Lurah Dalam Yang Tak Dapat Dituruni
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Tak ada gunung tinggi yang tak runtuh, tak ada lurah dalam yang tak dapat dituruni
Suatu usaha bila disertai dengan kemauan yang kuat, pasti akan berhasil baik.
Kesimpulan
Arti peribahasa tak ada gunung tinggi yang tak runtuh, tak ada lurah dalam yang tak dapat dituruni adalah suatu usaha bila disertai dengan kemauan yang kuat, pasti akan berhasil baik.
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa tak ada gunung tinggi yang tak runtuh, tak ada lurah dalam yang tak dapat dituruni, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Bagai unta menyerahkan diri
Artinya :
- Amat patuh menurut perintah
- Mengaku salah dan bertobat
- Menyerah dan menurut
Seperti katak di bawah tempurung
Artinya :
- Sangat picik pengetahuannya
- Kurang luas pandangannya
- Berpengetahuan yang sangat picik
Bagai ayam si tombong, kokok berderai-derai, ekor bergelumang tahi
Artinya : Seseorang yang cara bicaranya tinggi, tetapi hidupnya dalam kemelaratan. (tombong = sombong)
Dikulum menjadi manikam, dimuntahkan menjadi sekam
Artinya : Lebih baik diam daripada terlalu banyak membicarakan hal yang tidak diketahui akar permasalahannya.
Seperti membangkitkan bangkai ular
Artinya : Mengungkit-ungkit perkara yang sudah dilupakan, sehingga menimbulkan perselisihan lagi.
Beriak tanda tak dalam, berguncang tanda tak penuh
Artinya : Orang yang suka menyombong pertanda kurang dalam pengetahuannya
Seperti batang mengkudu, dahulu dengan bunga
Artinya : Perihal orang yang mau lekas marah sebelum diketahui benar kesalahan orang yang hendak dimarahinya itu
Ayam menang, kampuh tergadai
Artinya : Keberuntungan yang tidak ada faedahnya. (kampuh = kampung)
Berapa berat mata memandang, berat juga bahu memikul
Artinya : Betapapun menderita orang melihat, lebih menderita orang yang mengalami (kesusahan dan sebagainya)
Intan disangka batu kelikir
Artinya :
- Tidak pandai menghargai sesuatu
- Tidak mengetahui harga (nilai) sesuatu dengan sebenarnya
Seperti orang penghisap candu, dengan candu sampai mati
Artinya : Kebiasaan buruk sukar untuk ditinggalkan atau dihilangkan.
Tiada rotan akar pun berguna jadi
Artinya : Kalau tidak ada yang baik, yang kurang baik pun boleh juga (meskipun kurang baik dapat dipakai juga)
Singkat diulas panjang dikerat
Artinya : Mana-mana yang kurang ditambah, sedangkan yang lebih dikurangi (yang kurang baik diperbaiki)
Bibir nya bukan diretak panas
Artinya : Perkataannya (nasihatnya) tidak sia-sia
Jikalau di hulu airnya keruh, tak dapat tidak di hilirnya keruh juga
Artinya : Jika seseorang jahat asalnya, jahat juga kelakuannya
Berselimut kain cukin, ditutup kepala kaki terbuka, ditutup kaki kepala terdedah
Artinya : Serba tak cukup. (cukin = kain kecil penutup dada pada waktu makan)
Udang tak tahu di bungkuknya
Artinya : Tidak tahu akan cacat dan celanya diri sendiri
Rasa tak mengapa hidung dikeluani
Artinya : Orang yang kurang pikir atas sesuatu yang terjadi pada dirinya sehingga mendapat susah juga
Sebagai banteng ketaton
Artinya : Sebagai banteng yang luka terkena senjata (tentang orang yang melawan atau mempertahankan diri dengan gigih)
Lembu dogol jangan dibalun
Artinya : Orang yang tidak melawan sebaiknya jangan diusik, karena bisa saja nanti dia melawan dengan bersungguh-sungguh.
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Tak Ada Gunung Tinggi Yang Tak Runtuh, Tak Ada Lurah Dalam Yang Tak Dapat Dituruni”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.