3 Arti Peribahasa Telur Dua Sebandung, Pecah Satu Pecah Kedua

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Telur Dua Sebandung, Pecah Satu Pecah Kedua

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Telur Dua Sebandung, Pecah Satu Pecah Kedua

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Telur dua sebandung, pecah satu pecah kedua

  1. Sehidup semati
  2. seia sekata
  3. senasib sepenanggungan.

Kesimpulan

Arti peribahasa telur dua sebandung, pecah satu pecah kedua adalah sehidup semati; seia sekata; senasib sepenanggungan.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa telur dua sebandung, pecah satu pecah kedua, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Baca Juga :  Arti Peribahasa Kemudi Patah Perahu Tembuk

Hujan menimpa bumi
Artinya : Kita tidak dapat melepaskan diri dari perintah orang yang berkuasa

Siapakah yang mau menghujankan garamnya?
Artinya : Tidak ada orang yang mau menunjukkan aibnya sendiri.

Diapit tidak bersanggit, ditambat tidak bertali
Artinya :

  1. Isteri yang tidak dipelihara/dijaga oleh suaminya, tetapi juga tidak diceraikan
  2. seorang isteri yang hidup diluar nikah. (sanggit = geser, gosok)

Sebab karena cendrawasih, merak emas dilepaskan
Artinya : Menyia-nyiakan harta yang sudah didapatkan karena mengharapkan keuntungan yang lebih besar namun belum pasti.

Malu berkayuh, perahu hanyut
Artinya : Kalau segan berusaha tidak akan mendapat kemajuan

Seperti pikat kehilangan mata
Artinya :

  1. Bingung tidak keruan
  2. Kehilangan akal

Hidup sandar-menyandar umpama aur dengan tebing
Artinya :

  1. Perihal orang berlaki istri yang berkasih-kasihan
  2. Perihal orang bersahabat yang setia dan saling menolong
Baca Juga :  Arti Peribahasa Berakit-rakit Ke Hulu, Berenang-renang Ke Tepian, Bersakit-sakit Dahulu, Bersenang-senang Kemudian

Bermata mata kayu, bertelinga telinga kuali
Artinya : Tidak menaruh perhatian terhadap apa yang dilihat dan didengar.

Menabur bijan ke tasik
Artinya : Sia-sia saja (seperti berbuat kebaikan kepada orang yang tidak tahu membalas budi)

Seperti sumpit ditegakkan
Artinya : Olok-olok bagi orang gemuk yang berjalan dengan sangat lambat.

Didenda dengan emas yang habis, dipancung dengan pedang yang hilang
Artinya : Didenda atau dihukum hanya dengan syaratnya saja karena mencari perdamaian.

Elok lenggang di tempat datar
Artinya : Bersuka hati haruslah pada tempat dan waktu yang tepat.

Mengail berumpan, berkata bertipuan
Artinya : Kalau menghendaki sesuatu dari orang lain, harus pandai mengambil hatinya

Segan berkayuh, hanyut serantau
Artinya : Seorang pemalas hanya akan menjadi beban keluarga/kelompoknya.

Neraca palingan Allah, mata palingan setan
Artinya : Pendirian orang mudah berubah.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Dilambai Tak Nampak, Diseru Tak Dengar

Seperti Belanda kesiangan
Artinya : Orang yang meniru-niru sikap Belanda (pada zaman penjajahan)

Canggung seperti antan dicungkilkan duri
Artinya : Melakukan suatu pekerjaan yang bukan seharusnya.

Hendak melangkah kaki pendek, hendak mencapai tangan tak sampai
Artinya : Ingin melakukan suatu pekerjaan tetapi tidak berdaya.

Bertopang pangkal seia
Artinya : Berbantah dapat menjadi dasar mencapai persetujuan

Niat hati hendak memancing temenung, sudah terpancing ikan setoka
Artinya : Yang dihajati/dikehendaki berbeda dengan yang diperoleh.

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Telur Dua Sebandung, Pecah Satu Pecah Kedua”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar