Arti Peribahasa Terhengit-hengit Bagaikan Rumput Di Tengah Jalan, Mati Segan Hidup Tak Hendak

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Terhengit-hengit Bagaikan Rumput Di Tengah Jalan, Mati Segan Hidup Tak Hendak

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Terhengit-hengit Bagaikan Rumput Di Tengah Jalan, Mati Segan Hidup Tak Hendak

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Terhengit-hengit bagaikan rumput di tengah jalan, mati segan hidup tak hendak

Perihal orang yang hidup susah/melarat.

Kesimpulan

Arti peribahasa terhengit-hengit bagaikan rumput di tengah jalan, mati segan hidup tak hendak adalah perihal orang yang hidup susah/melarat.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa terhengit-hengit bagaikan rumput di tengah jalan, mati segan hidup tak hendak, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Baca Juga :  Arti Peribahasa Niat Hati Hendak Memancing Temenung, Sudah Terpancing Ikan Setoka

Bertandang ke surau
Artinya : Bertamu ke rumah orang dengan tidak mendapat jamuan apa-apa

Tampuk bertangkai
Artinya : Ada bukti (keterangan, alasan, jaminan) yang kuat

Bagai air ditarik sungsang
Artinya : Melakukan sesuatu yang menjadi sukar karena salah jalan

Tangan mencencang bahu memikul
Artinya :

  1. Siapa yang bersalah harus dihukum
  2. Perbuatan jahat harus diberi hukuman yang setimpal

Bagai dawat dengan kertas
Artinya :

  1. Tidak pernah bercerai
  2. Tidak dapat dipisahkan

Bak menanti orang dahulu, bak melalah orang kudian
Artinya : Melakukan sesuatu yang sia-sia

Tak ada padi beras setangkai
Artinya : Tidak ada sesuatu yang sempurna.

Kucing melompat, orang terkejut daripada tidurnya, ayam berkokok hari pun siang
Artinya : Rasa susah atau senang orang lain yang sampai berkesan pada kita.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Banyak Menelan Garam Hidup

Langit menimpa kepala, bumi memegang kaki
Artinya : Hidup serba salah karena melanggar perintah negeri.

Yang tinggi tampak jauh, yang dekat jolong bersua
Artinya : Dalam suatu usaha/pekerjaan, pemimpinlah yang bertanggung jawab dan dia pulalah yang akan dipuji ataupun dicela.

Bersandar di lemang hangat
Artinya : Berlindung kepada orang yang jahat (zalim dan sebagainya)

Telinga rabit dipasang subang
Artinya :

  1. Tidak pada tempatnya
  2. Memuliakan orang yang tidak patut dimuliakan

Zikir-zikir saja jatuhkah rezeki jatuh dari langit
Artinya : Rezeki tidak datang hanya dengan berdoa.

Hulu mujur pandai bertengkar, hulu baik pandai memakai
Artinya : Orang yang pandai menempatkan diri dalam pergaulan, selalu selamat dan disukai banyak orang. (hulu mujur = pangkat untung)

Baca Juga :  2 Arti Peribahasa Tak Kuning Oleh Kunyit, Tak Putih Oleh Kapur

Seperti biji saga rambat di atas talam
Artinya :

  1. Tidak berpendirian tetap
  2. Selalu berubah

Laba sama dibagi, rugi sama diterjuni
Artinya : Bersahabat sehidup semati

Kecil-kecil pun api
Artinya : Sesuatu yang dapat mendatangkan bahaya janganlah dibiarkan (walaupun sedikit).

Ketika gagak putih, bangau hitam
Artinya : Kiasan pada zaman yang sudah silam.

Terpegang di abu hangat
Artinya : Mendapat atau mencampuri sesuatu yang menyusahkan saja

Bagai anak dara sudah berkaki
Artinya : Banyak sekali.

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Terhengit-hengit Bagaikan Rumput Di Tengah Jalan, Mati Segan Hidup Tak Hendak”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar