Arti Peribahasa Turut Hati Yang Geram, Hilang Takut Timbul Keberanian

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Turut Hati Yang Geram, Hilang Takut Timbul Keberanian

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Turut Hati Yang Geram, Hilang Takut Timbul Keberanian

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Turut hati yang geram, hilang takut timbul keberanian

Orang yang penakut akan menjadi sangat berani jika ia sedang terpojok ataupun saat sedang marah.

Kesimpulan

Arti peribahasa turut hati yang geram, hilang takut timbul keberanian adalah orang yang penakut akan menjadi sangat berani jika ia sedang terpojok ataupun saat sedang marah.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa turut hati yang geram, hilang takut timbul keberanian, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Baca Juga :  2 Arti Peribahasa Berjalan Selangkah Menghadap Surut, Berkata Sepatah Dipikirkan

Mati dikandung tanah
Artinya : Mati (dipendam di dalam tanah)

Kerja baik berimbauan, datang buruk berhamburan
Artinya : Saat akan melakukan suatu pekerjaan dirundingkan dan ketika kemalangan datang dibantu beramai-ramai.

Kain sehelai berganti-ganti
Artinya : Perihal sangat miskin suami istri

Lautan dapat diduga, hati manusia siapakah cakap menduganya
Artinya : Hati/perasaan manusia tidak ada yang mengetahuinya selain dirinya sendiri.

Seperti kepiting tidak tahu bungkuknya sebagai udang tak tahu bungkuknya
Artinya : Orang yang tidak tahu akan cacatnya, tidak sadar akan kebodohan dan kekurangannya

Marahkan tikus rengkiang dibakar
Artinya : Takut akan bahaya yang kecil, keuntungan yang besar dibuang dan akhirnya merana/kecewa.

Bersawah seperempat piring, ke sawah sama dengan orang
Artinya : Orang miskin yang bertingkah laku sebagai orang kaya

Baca Juga :  Arti Peribahasa Adat Yang Kawi, Syarak Yang Lazim

Kain pendinding miang, uang pendinding malu
Artinya : Segala sesuatu hendaknya digunakan sebagaimana mestinya, jangan kikir

Sambang jala terletak, laut kering ikan terhempas
Artinya : Usaha yang telah membawa hasil.

Seperti pucuk eru, kemana angin yang keras kesana condongnya
Artinya : Seseorang yang tidak berpendirian teguh dan selalu mencari hal-hal yang menguntungkan baginya.

Telah mati yang bergading
Artinya : Telah meninggal orang yang berkuasa (disegani)

Bagai rupa orang terkena beragih
Artinya : Bermuka masam karena rugi dan sebagainya (dalam perdagangan)

Sebelum ajal berpantang mati
Artinya : Sebelum tiba waktunya tidak akan mati

Kain lama dicampak buang, kain baru pula dicari
Artinya : Menceraikan istri tua dan mencari istri muda

Runcing telunjuk memalit sambal
Artinya : Orang yang sangat miskin/melarat hidupnya.

Tak kayu jejang dikeping, tak emas bungkal diasah
Artinya : Dalam keadaan terpaksa, benda yang tidak dapat digunakan/sudah dalam keadaan tidak bagus akan menjadi berguna.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Agak-agak Bertutur Malam Hari

Lagi tongkat lagi senjata
Artinya : Semakin kaya semakin banyak temannya.

Kalau bertunas diganggut kambing
Artinya : Nasib malang/sial. (ganggut = ragut, renggut)

Dahan pembaji batang
Artinya : (orang kepercayaan yang) menyalahgunakan harta benda tuannya

Siapa makan lada, ialah berasa pedas
Artinya : Barang siapa yang bersalah akan merasa tersinggung (oleh sindiran dan sebagainya)

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Turut Hati Yang Geram, Hilang Takut Timbul Keberanian”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar