Arti Peribahasa Umpama Batik Lasum, Makin Dibasuh Makin Berbau

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Umpama Batik Lasum, Makin Dibasuh Makin Berbau

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Umpama Batik Lasum, Makin Dibasuh Makin Berbau

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Umpama batik lasum, makin dibasuh makin berbau

Orang yang baik, jika diajari dengan baik maka akan semakin baik jadinya.

Kesimpulan

Arti peribahasa umpama batik lasum, makin dibasuh makin berbau adalah orang yang baik, jika diajari dengan baik maka akan semakin baik jadinya.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa umpama batik lasum, makin dibasuh makin berbau, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Baca Juga :  Arti Peribahasa Kelarai Sesat Taja

Naik seperti kelip-kelip, turun seperti ribut
Artinya : Untuk memperoleh kejayaan/kekayaan lambat/sangat susah, tetapi untuk jatuh cepat/mudah sekali.

Seukur berbaur, bertopang bercerai
Artinya : Suami yang sedang bertengkar dengan isterinya.

Tak lekang oleh panas
Artinya : Tetap tidak berubah

Seperti parang bermata dua
Artinya : Mendapat keuntungan dari kedua belah pihak

Tuah melambung tinggi, celaka menimpa, celaka sebesar gunung
Artinya : Berilmu tinggi, tetapi tidak mempunyai pekerjaan yang tetap sehingga hidupnya selalu susah juga

Siapa cepat boleh dulu, siapa kemudian putih mata
Artinya : Yang lebih dulu datang lebih hulu ditolong, sedangkan yang datang belakangan ditolong belakangan juga.

Sepenggalah matahari naik
Artinya : Alamat waktu, kira-kira pukul 08.00 atau 09.00

Tiada terbungkam tahi mata dengan empu jari
Artinya : Aib sanak saudara kita tentu kita juga yang akan memikulnya.

Tiba di perut dikempiskan, tiba di mata dipicingkan, tiba di dada dibusungkan
Artinya : Perbuatan tidak adil (seperti terhadap A bersikap keras, terhadap B bersikap lembut)

Baca Juga :  Arti Peribahasa Jangan Meludah Ke Langit

Jari kudung dimasukkan cincin
Artinya : Melakukan sesuatu tidak pada tempatnya.

Berhambakan tangan, bersaksikan mata, berhakimkan hati
Artinya : Berpikirlah dahulu secara masak/matang sebelum membuat suatu perkara.

Apa kepada kukur, nyiur juga yang binasa
Artinya : Memang mudah menyuruh orang untuk melakukan berbagai hal, yang sukar adalah yang mengerjakannya sendiri.

Berapalah besar dan dalam laut Kalzum, besar dan dalam lagilah dada manusia
Artinya : Hati manusia tidak dapat diduga/diperkirakan.

Bau nya setahun pelayaran
Artinya : Berbau busuk sekali

Kalau tiada emas sepiak, kerja di mana boleh jadi
Artinya : Orang miskin/rendahan tentulah tidak berdaya untuk memenuhi maksud hatinya (keinginannya).

Ingin hati memandang pulau, sampan ada pengayuh tidak
Artinya : Hendak melakukan suatu pekerjaan tetapi alatnya tidak cukup.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Sinar Ikan Dalam Air, Sudah Tahu Jantan Betinanya

Seperti embun di daun keladi
Artinya :

  1. Orang yang tidak mempunyai pendirian yang tetap
  2. selalu berubah-ubah
  3. goyah.

Adat teluk timbunan kapal, adat muara puputan ikan
Artinya : Segala sesuatu harus diletakan dengan tepat, baik itu masalah sosial maupun individu, serta harus tahu dimana tempat untuk bertanya.

Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam
Artinya : Tidak enak makan dan minum (karena terlalu sedih dan sebagainya)

Jangan membuat baik, memberi itik bertaji, membuat jahat, sampai ayam dikerat susuhnya
Artinya : Memberikan sesuatu yang baik hendaklah pada tempatnya.

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Umpama Batik Lasum, Makin Dibasuh Makin Berbau”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar