Arti Peribahasa Utang Darah Dibayar Dengan Darah, Utang Nyawa Dibayar Dengan Nyawa

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Utang Darah Dibayar Dengan Darah, Utang Nyawa Dibayar Dengan Nyawa

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Utang Darah Dibayar Dengan Darah, Utang Nyawa Dibayar Dengan Nyawa

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Utang darah dibayar dengan darah, utang nyawa dibayar dengan nyawa

Kebaikan dibalas dengan kebaikan, sedangkan kejahatan dibalas dengan kejahatan.

Kesimpulan

Arti peribahasa utang darah dibayar dengan darah, utang nyawa dibayar dengan nyawa adalah kebaikan dibalas dengan kebaikan, sedangkan kejahatan dibalas dengan kejahatan.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa utang darah dibayar dengan darah, utang nyawa dibayar dengan nyawa, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Baca Juga :  Arti Peribahasa Ke Gunung Tak Dapat Angin

Kurang sisik, tinggal lidi di buku, selidik, tinggal kaji di guru
Artinya : Suatu tujuan/maksud tidak akan tercapai tanpa usaha (bersusah payah).

Sedikit kerja banyak beruntung
Artinya : Perihal orang yang sangat malas.

Bagai bunyi siamang kenyang
Artinya : Banyak bicara karena mendapat kesenangan

Kerbau kandang, emas berpura
Artinya : Harta benda haruslah disimpan dengan baik di tempatnya masing-masing.

Biduk tiris menanti karam
Artinya : Sudah tidak tertolong lagi

Daripada hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah
Artinya : Daripada menanggung malu lebih baik mati

Mendapat beroleh hidung panjang
Artinya : Mendapat malu atau kecewa

Anak harimau menjadi anak kambing
Artinya : Orang yang lupa darimana ia berasal dan mulai sombong karena harta duniawi.

Yang tinggi tampak jauh, yang dekat jolong bersua
Artinya : Dalam suatu usaha/pekerjaan, pemimpinlah yang bertanggung jawab dan dia pulalah yang akan dipuji ataupun dicela.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Air Mudik Sungai, Semua Teluk Diranai

Sepandai-pandai mencecang, landasan juga yang akan habis
Artinya : Betapa pun baiknya orang yang menumpang di rumah orang lain, pasti akan merugikan juga dalam hal tertentu terhadap orang yang ditumpanginya.

Malang tak berbau
Artinya : Kecelakaan tidak dapat diketahui sebelumnya

Keris panjang berkeluk, ke mana bawa ke mana olok
Artinya : Orang yang dapat disuruh-suruh sesuka hati.

Tak jauh lenggang dari ketiak
Artinya : Tidak jauh dari pokok persoalannya.

Utang samir belum selesai, hutang kajang tumbuh pula
Artinya : Hutang yang dulu/sebelumnya belum dibayar, tetapi kini sudah berhutang lagi.

Tak berpucuk di atas enau
Artinya : Orang yang menganggap dirinya lebih dibandingkan dengan orang lain.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Siapa Melalah, Siapa Patah

Tidak ada kusut yang sehelai, tak ada keruh yang tak jernih
Artinya : Jika terjadi masalah, haruslah dapat diselesaikan dengan seadil-adilnya.

Lurah dituruni, bukit didaki
Artinya :

  1. Gigih
  2. tak mengenal lelah
  3. azam/cita-cita yang kuat.

Jangan diajar orang tua makan dadih
Artinya : Jangan mengajari orang yang sudah tahu. (dadih = air susu kerbau yang dikentalkan)

Lagi jatuh ditimpa tangga
Artinya : Mendapatkan kesulitan bertubi-tubi.

Berbenak ke empu kaki
Artinya : Tidak peduli baik ataupun jahat.

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Utang Darah Dibayar Dengan Darah, Utang Nyawa Dibayar Dengan Nyawa”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar