Arti Peribahasa Yang Secupak Takkan Jadi Sesukat, Yang Sejengkal Takkan Jadi Sehasta

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Yang Secupak Takkan Jadi Sesukat, Yang Sejengkal Takkan Jadi Sehasta

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Yang Secupak Takkan Jadi Sesukat, Yang Sejengkal Takkan Jadi Sehasta

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Yang secupak takkan jadi sesukat, yang sejengkal takkan jadi sehasta

Sesuatu yang sudah pasti dan tidak dapat diubah.

Kesimpulan

Arti peribahasa yang secupak takkan jadi sesukat, yang sejengkal takkan jadi sehasta adalah sesuatu yang sudah pasti dan tidak dapat diubah.

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa yang secupak takkan jadi sesukat, yang sejengkal takkan jadi sehasta, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Baca Juga :  Arti Peribahasa Macam Orang Biduk

Sakit hati berulam jantung
Artinya : Perasaan yang sangat sedih.

Surat atas batu
Artinya : Adat yang terpakai selamanya

Tertimbun dikais, terbenam diselam
Artinya : Suatu hal (perkara) yang tersembunyi, diperiksa dan diselidiki dengan cermat

Sehari selembar benang, setahun selembar kain
Artinya : Suatu pekerjaan yang dilakukan dengan keyakinan dan kesabaran akan membuahkan hasil yang baik

Sigai dua segeragai
Artinya : Suatu perkara yang bersangkut paut dengan perkara yang lain

Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai
Artinya : Ingin akan sesuatu yang besar tetapi tidak berdaya (karena kekurangan akal dan alat) untuk meraihnya/mendapatkannya.

Habis hulubalang bersiak
Artinya : Apabila sudah tidak ada orang yang akan diperintah, maka dirinya sendirilah yang harus mengerjakannya. (siak = orang yang hidup miskin karena Allah)

Searah bertukar jalan
Artinya : Sama maksudnya, tetapi berlainan cara mencapainya

Baca Juga :  Arti Peribahasa Tiada Ragam Kunyit, Resan Serai

Air dalam karang menonggok, setanggi campur kemenyan, gula tertumpah pada kanji
Artinya : Usaha yang berhasil baik.

Lampai bagai pimping di lereng, lemah bagai lenggundi muda
Artinya : Pujian terhadap perempuan yang tubuhnya bagus/elok.

Ada hujan ada panas, ada hari boleh balas
Artinya : Selalu ada kesempatan untuk membalas dendam

Ikut hakim memiat daging, sakit di awak sakitlah orang
Artinya : Suatu perintah hendaklah diterapkan secara adil dan bijaksana. (piat = memiuh ke kiri dan ke kanan)

Buntat hendak jadi kemala
Artinya : Tidak tahu diri

Belayar bernakhoda, berjalan dengan yang tua, berkata dengan yang pandai
Artinya : Segala pekerjaan akan berjalan baik jika dikerjakan dengan pemimpin yang telah berpengalaman.

Kalau kucing keluar tanduk barulah ayam boleh bersusu
Artinya : Perkara yang mustahil.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Kuda Yang Pantas Tiada Berkehendakkan Cemeti

Siapa pun jadi raja, tanganku ke dahi juga
Artinya : Siapa pun berkuasa aku tetap menghormatinya

Puyu di air jernih
Artinya : Hidup dalam kesenangan

Bagai menampung air dengan limas pesuk
Artinya : Orang yang tidak dapat diberi ajaran atau nasihat. (limas = takir) (pesuk = berlubang)

Udang merentak dalam tangguk
Artinya :

  1. Tidak tenang
  2. gelisah.

Berbaur bagaikan muntah, bercerai bagaikan demam
Artinya : Sanak saudara, bila jauh selalu terkenang tetapi bila dekat selalu bertengkar/berselisih.

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Tryout SKD CPNS 2021 (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Yang Secupak Takkan Jadi Sesukat, Yang Sejengkal Takkan Jadi Sehasta”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar