INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Bagai Menghela Rambut Dalam Tepung
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Bagai menghela rambut dalam tepung
Pekerjaan yang sulit atau pekerjaan yang harus dikerjakan dengan hati-hati sekali
Kesimpulan
Arti peribahasa bagai menghela rambut dalam tepung menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan yang sulit atau pekerjaan yang harus dikerjakan dengan hati-hati sekali
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa bagai menghela rambut dalam tepung, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Lubuk menjadi pantai, pantai menjadi lubuk
Artinya : Segala sesuatu tiada tetap
Silih berganti bagai ombak di tepi pantai
Artinya : Hidup bagai roda pedati, kadang di bawah kadang di atas, kadang senang kadang susah.
Lengan seperti sulur bakung
Artinya : Lengan yang halus di ujung, besar di tengah, dan bulat di pangkalnya
Rongkong menghadap mudik
Artinya : Mudah mendapat rezeki
Berdiang di abu dingin
Artinya : Tidak mendapat apa-apa (dari saudara, tuan rumah, dan sebagainya)
Kecil teranja-anja, besar terbawa-bawa sudah tua terubah tidak
Artinya : Segala sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dari kecil sukar untuk mengubahnya
Bagai mencencang air
Artinya : Melakukan pekerjaan yang tidak ada faedahnya.
Telah jadi indarus
Artinya :
- Telah kalah
- Kalah main (judi dan sebagainya)
Bekas tertarung lagi terkenang, apa pula hubungan nyawa
Artinya : Tidak pernah lupa.
Bagai melulus baju sempit, bagai terbuang kesisipan
Artinya : Merasa senang karena telah terlepas dari kesulitan. (kesisipan = kemasukan duri dalam daging)
Jika sengaja hendak bercekak pinggang, tinggallah rebana beralih ke gelanggang, tak tahu pipit tak tahu enggang, yang rapat kelak menjadi renggang
Artinya : Kalau sengaja mencari perselisihan, maka hancurlah kerukunan hidup kelak.
Lurus-lurus ekor anjing, walau bagaimanapun ada juga bengkoknya
Artinya : Orang yang sudah terbiasa berbuat jahat, sekali-sekali pasti akan teringat untuk mengulangi perbuatan jahatnya.
Pelepah bawah luruh, pelepah atas jangan gelak
Artinya : Ingatlah bahwa sekalian yang hidup akan mati
Yang dijolok tiada jatuh, penjolok tinggal di atas
Artinya : Yang dikehendaki tidak tercapai, sedangkan alat/syarat yang digunakan untuk mencapai maksudnya itu pun hilang.
Tak tahu di bongkok tidur
Artinya : Perihal seseorang yang tdak menyadari akan kekurangan dirinya.
Sejahat-jahatnya harimau tak akan memakan anaknya sendiri
Artinya : Betapa pun jahatnya orang tua kandung, mereka tidak akan tega mencelakakan anaknya sendiri.
Berarak ke tebing
Artinya : Melakukan pekerjaan yang mendapatkan kecelakaan atau kerugian
Durian dengan mentimun, menggolek rusak, kena golek binasa
Artinya : Orang lemah/rendahan yang tidak berdaya untuk melawan orang yang berkuasa, salah atau benar pun orang lemah/rendahan itu juga yang menanggung kerugian/kekalahan.
Jenguk pandang tindai-tindai, usul-usul asal-asal jangan ditinggalkan
Artinya : Sebelum melakukan suatu pekerjaan, lebih baik diperiksa/diselidiki dahulu agar selamat dan sempurna pekerjaan itu. (tindai-tindai = memperhatikan dengan saksama)
Tersesak undang kepada yang runcing tiada dapat bertenggang lagi
Artinya :
- Habis akal budi (bicara)
- Habis ikhtiar sehingga tidak dapat berupaya lagi
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Bagai Menghela Rambut Dalam Tepung”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.