INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Berjanjang Naik, Bertangga Turun
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Berjanjang naik, bertangga turun
- Menurut derajat dan kedudukan masing-masing
- Menurut aturan yang lazim berlaku
Kesimpulan
Arti peribahasa berjanjang naik, bertangga turun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah menurut derajat dan kedudukan masing-masing; menurut aturan yang lazim berlaku
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa berjanjang naik, bertangga turun, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Di rumah sendiri dapur tak berabu, ke rumah teman pergi berpasak seribu
Artinya : Suka bertandang/bertamu dan makan di rumah orang lain.
Hendak harum terlalu hangit
Artinya : Karena terlalu hendak meninggikan diri, akhirnya hanya mendapat malu.
Hari baik dibuang-buang, hari buruk dikejar-kejar
Artinya : Waktu yang baik dibiarkan berlalu, kemudian tergopoh-gopoh mengerjakan sesuatu di waktu yang sudah sempit/sedikit.
Laksana jauk penjauk yang kerap
Artinya : Terlalu kikir. (jauk = jaring kecil bertangkai untuk menangkap ikan)
Manusia mati meninggalkan nama harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading
Artinya : Orang terkenal walaupun sudah meninggal, ia masih tetap dikenang
Bagai bulan dengan matahari
Artinya :
- Sebanding
- Sesuai
Seiring bertukar jalan, sekadang tidak sebau
Artinya : Pendapat berbeda, tetapi tujuan/maksudnya sama.
Pandai minyak air
Artinya : Pandai memainkan kata (mengambil muka, menjilat) untuk mencapai suatu maksud
Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah
Artinya : Selama hidup orang harus taat pada adat kebiasaan dalam masyarakat
Keras ditakik, lunak disudu
Artinya : Segala perintah hendaklah diberikan dengan penuh kebijaksanaan
Bagai rupa tungkahan
Artinya : Sangat buruk. (tungkahan = kayu landasan di dapur)
Jangan bijak terpijak, biarlah bodoh bersuluh
Artinya : Orang yang menyangka dirinya bijak (padahal sebenarnya tidak) selalu mendapat kehinaan, tetapi orang bodoh yang suka bertanya jika tidak tahu selalu memperoleh kemudahan.
Mati semut karena gula manisan
Artinya : Orang yang mendapat bencana (tertipu dan sebagainya) karena bujuk dan rayuan yang menyenangkan
Bermain-main dengan kerbau, dilontarnya muka dengan ekornya
Artinya : Berkawan dengan orang bodoh, tentu akan menanggung kerugian.
Memakan habis-habis, menyuruh hilang-hilang
Artinya : Jika merahasiakan sesuatu, hendaklah dilakukan dengan sebaik-baiknya
Seperti kodok merindukan bulan
Artinya : Mustahil.
Kurang sesayat sebelanga
Artinya :
- Hampir cukup
- kurang sedikit saja.
Kalau tak ada berlela, baiklah mereka
Artinya : Jika tidak ada daya/upaya, maka terimalah nasib.
Kalau takut dilimbur pasang, jangan berumah di tepi pantai
Artinya : Kalau takut akan akibatnya, jangan melakukan pekerjaan itu
Makan upas berulam racun
Artinya : Orang yang dl kesusahan dan duka cita krn diliputi marabahaya yang besar
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Berjanjang Naik, Bertangga Turun”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.