Arti Peribahasa Bulan Naik, Matahari Naik

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Bulan Naik, Matahari Naik

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Bulan Naik, Matahari Naik

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Bulan naik, matahari naik

Mendapat untung di sana-sini

Kesimpulan

Arti peribahasa bulan naik, matahari naik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah mendapat untung di sana-sini

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa bulan naik, matahari naik, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Bercampur dengan orang pemaling, sekurang-kurangnya jadi pencecak
Artinya : Berkawan dengan orang jahat, lama-kelamaan kita akan menjadi jahat pula. (cecak = copet)

Baca Juga :  Arti Peribahasa Tali Jangan Diputus, Kaitan Jangan Diserkah

Kehendak kucinglah bertemu dengan panggang
Artinya : Orang yang bertemu (melihat) sesuatu yang digemarinya.

Bertopang pangkal seia
Artinya : Berbantah dapat menjadi dasar mencapai persetujuan

Bangsa teling tipis
Artinya : Orang yang cepat marah.

Intan disangka batu kelikir
Artinya :

  1. Tidak pandai menghargai sesuatu
  2. Tidak mengetahui harga (nilai) sesuatu dengan sebenarnya

Bagai besi dengan penempa
Artinya : Orang lemah yang berada di bawah kuasa orang kuat/mampu.

Tabung seruas
Artinya : Orang yang mampu berkomunikasi dengan baik terhadap siapapun (dengan berbagai macam sifat).

Cangkat sama didaki lurah sama dituruni
Artinya : Sama-sama merasakan kesusahan atau kesenangan

Lain galang, lain perahu yang disorong
Artinya : Perbuatan yang berlainan dengan tujuannya.

Rumah buruk disapu cat
Artinya : Orang tua yang suka bersolek/berdandan.

Tiada umpat yang membunuh, tiada sanjung yang mengenyang
Artinya : Janganlah lekas marah bila dicaci maki dan janganlah terlalu senang bila dipuji.

Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua
Artinya : Budi bahasa yang baik tidak akan dilupakan orang

Kalau kena tampar biarlah dengan tangan yang pakai cincin, kalau kena tendang biarlah dengan kaki yang pakai kasut
Artinya : Jika berbuat salah biarlah dihukum oleh orang yang berkuasa atau ditegur oleh orang yang bijaksana, jangan malah dianiaya oleh orang-orang kecil/rendahan yang tak tahu apa-apa.

Nyamuk lepas pijat-pijat kena pirik
Artinya : Mendapatkan bencana/kesulitan karena kesalahan orang lain. (pirik = menumbuk/melumat)

Seperti menepung tiada berberas
Artinya : Banyak cakap, tidak berisi

Lain biduk, lain di galang
Artinya : Jawaban yang bersalahan dengan pertanyaan (tidak menjawab barang apa yang ditanyakan)

Benci akan mencit rengkiang disunu
Artinya : Sebab takut akan bahaya yang kecil, dibuanglah keuntungan yang banyak

Baca Juga :  Arti Peribahasa Tinggal Nadi

Terlangsung perahu boleh balik, terlangsung cakap tak dapat balik
Artinya : Hendaklah berhati-hati sebelum mengucapkan suatu perkataan, karena jika sudah terlanjur menyinggung perasaan orang lain, tidak akan dapat ditarik kembali.

Serumpun serai, selubang seliang bagai tebu serumpun bagai serai, seikat bagai sirih
Artinya :

  1. Seia sekata
  2. Rukun sekali

Tersingit-singit bagai katung di bawah reba
Artinya : Sangat merendahkan diri seperti orang kecil (orang bawahan) yang takut dan malu hendak mendekati orang besar atau berkedudukan tinggi

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Bulan Naik, Matahari Naik”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar