INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Buruk Perahu, Buruk Pangkalan
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Buruk perahu, buruk pangkalan
Tidak sudi lagi menginjak rumah bekas istrinya atau tempat bekerja yang telah ditinggalkan
Kesimpulan
Arti peribahasa buruk perahu, buruk pangkalan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tidak sudi lagi menginjak rumah bekas istrinya atau tempat bekerja yang telah ditinggalkan
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa buruk perahu, buruk pangkalan, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Berkata-kata dengan lutut
Artinya : Berbicara dengan orang bodoh/orang yang tidak mengerti.
Bayang-bayang disangka tubuh
Artinya : Mengharapkan sesuatu yang belum pasti
Mati-mati minyak biar licin
Artinya : Setiap pekerjaan janganlah kepalang, jangan diusahakan separuh jalan, tetapi dikerjakan sampai selesai
Kaduk kena baja
Artinya : Orang yang tidak berguna, tetapi panjang umurnya.
Karena cenderawasih, merak mas dilepaskan
Artinya : Setelah mendapatkan sesuatu hal yang baru, yang lama dilepaskan/ditinggalkan.
Anak ayam kehilangan induk
Artinya : Ribut dan bercerai-berai karena kehilangan tumpuan
Berpusing-pusing seperti baling-baling
Artinya : Kehidupan yang tidak tetap.
Siapa bermakan lada, ialah berasa pedas
Artinya : Barang siapa yang merasa bersalah, pasti akan tersinggung saat dibicarakan.
Seperti lipas kudung
Artinya : Selalu sibuk.
Adakah dari telaga yang jernih mengalir air yang keruh?
Artinya : Di dalam jiwa orang yang baik tidak akan ada niat yang jahat.
Alah sabung, menang sorak
Artinya : Walaupun sudah kalah, tetapi cara bicaranya masih tetap tinggi/sombong.
Dilihat galas berlaba, dihitung pokok termakan
Artinya : Kelihatannya (dikatakan) saja untung, tetapi yang sebenarnya rugi.
Di lurah maka hendak angin, di bukit maka hendak air
Artinya : Menghendaki sesuatu, namun tidak pada tempatnya.
Padi masak, jagung mengupih
Artinya : Keuntungan yang diperoleh dengan berlipat ganda
Mabuk di enggang lalu
Artinya : Sangat tertarik hatinya kepada orang yang belum dikenal
Bagai bertemu buah simalakama, dimakan mati bapa, tidak dimakan mati ibu
Artinya :
- Menghadapi suatu masalah yang sangat sulit
- berada dalam keadaan yang serba salah.
Jual sutra beli mastuli
Artinya : Kehilangan sesuatu yang berharga mendapat pengganti yang lebih baik
Jangan disangkakan ikan lais-lais tiada menyengat
Artinya : Jangan menganggap enteng orang yang lemah/rendahan, terkadang mereka dapat menyusahkan orang yang kuat/berkuasa. (lais-lais = sejenis ikan kecil)
Pukul anak menyindir menantu
Artinya : Mengata-ngatai (mencela) seseorang, tetapi perkataan-perkataan itu ditujukan kepada orang lain
Kebenaran di hujung lidah
Artinya : Tidak ada keadilan.
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Buruk Perahu, Buruk Pangkalan”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.