INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Dahulu Timah, Sekarang Besi
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Dahulu timah, sekarang besi
- Dikatakan tentang seseorang yang turun martabatnya (gengsinya atau kedudukannya)
- Orang kaya yang telah habis harta bendanya
Kesimpulan
Arti peribahasa dahulu timah, sekarang besi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah dikatakan tentang seseorang yang turun martabatnya (gengsinya atau kedudukannya); orang kaya yang telah habis harta bendanya
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa dahulu timah, sekarang besi, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Terpijak bayang-bayang
Artinya : Waktu tengah hari kira-kira pukul 12.00
Tak ada padi yang bernas setangkai
Artinya : Tidak ada satu pun yang sempurna
Bulan naik, matahari naik
Artinya : Mendapat untung di sana-sini
Hujan keris lembing di negeri kita, hujan emas perak di negeri orang, baik juga di negeri kita
Artinya : Walau bagaimanapun mewah dan makmurnya negeri orang, namun negeri sendirilah yang lebih baik.
Selera bagai taji, tulang bagai kanji
Artinya : Malas bekerja, tetapi banyak meminta.
Siang bernapas, malam berembun malam berselimut embun, siang bertudung awan
Artinya : Sangat miskin (tidak punya rumah)
Tabung seruas
Artinya : Orang yang mampu berkomunikasi dengan baik terhadap siapapun (dengan berbagai macam sifat).
Anak semata wayang
Artinya : Satu-satunya harta yang dimiliki.
Dikerkah dia menampar pipi, dibakar dia melilit puntung
Artinya : Selalu hendak membalas kepada orang yang berbuat jahat
Duduk berkelompok, tegak berpusu
Artinya : Mencari orang yang sepemikiran/setara dalam sesuatu perkumpulan. (berpusu = berduyun-duyun, berkumpul)
Hendak menebang merebahkan, hendak mencencang memutuskan
Artinya : Hendak berbuat sesuka hati tanpa memikirkan hal-hal lain.
Salangkan bah kapar yak hanyut, ini kemarau panjang
Artinya : Pada saat memiliki penghasilan saja tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, apalagi saat tidak berpenghasilan sama sekali.
Laba tertinggal, harta lingkap
Artinya : Tidak beroleh laba sama sekali, bahkan modalnya ikut habis
Siapa menjala, siapa terjun
Artinya : Siapa yang menginginkan sesuatu harus berusaha
Sambang penuh jala terletak, laut kering ikan terhempas
Artinya : Melakukan suatu pekerjaan yang hasilnya sangat memuaskan.
Kalau ibu kaya anak jadi puteri, kalau anak kaya ibu jadi budak
Artinya : Perbedaan antara kasih sayang ibu dengan kasih sayang anak.
Mendapat sama berlaba, kehilangan sama merugi
Artinya : Suka duka sama-sama dipikul
Tegak seperti alif
Artinya : Memiliki pendirian yang kuat, sehingga tidak mudah untuk terpengaruh oleh pendapat orang lain.
Tinggi di laga, rendah geleparnya
Artinya : Terlalu sombong, tetapi sebenarnya tidak seperti apa yang dikatakan.
Rambut sama hitam, pikiran berlain-lainan
Artinya : Lain orang lain pula tujuan yang ingin dicapai.
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Dahulu Timah, Sekarang Besi”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.