Arti Peribahasa Di Manakah Berteras Kayu Mahang

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Di Manakah Berteras Kayu Mahang

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Di Manakah Berteras Kayu Mahang

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Di manakah berteras kayu mahang

Jangan mengharapkan sesuatu yang mustahil

Kesimpulan

Arti peribahasa di manakah berteras kayu mahang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah jangan mengharapkan sesuatu yang mustahil

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa di manakah berteras kayu mahang, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Menampalkan kersik ke buluh
Artinya : Menasihati orang dengan sia-sia saja (tidak dituruti)

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga
Artinya :

  1. Karena kejahatan atau kesalahan yang kecil, hilang segala kebaikan yang telah diperbuat
  2. Hanya karena keburukan yang sedikit, semuanya menjadi buruk
Baca Juga :  Arti Peribahasa Lain Orang, Lain Pendapat

Akal tak sekali datang, runding tak sekali tiba
Artinya : Segala sesuatu tidak selesai sekaligus melainkan berangsur-angsur.

Teras terhujam gubal melayang, bertingting bertampi beras, gubal melayang teras tinggal
Artinya : Keturunan bangsawan yang tetap dihormati sekalipun miskin.

Tak kenal maka tak sayang
Artinya : Perangai seseorang tidak akan dapat diketahui bila belum kenal dekat.

Ditebuk dikerobok tikus
Artinya : Sudah hilang kegadisannya (sudah tidak gadis lagi)

Habis geli oleh gelitik, habis bisa oleh biasa
Artinya : (barang) yang kurang menyenangkan dan sebagainya akan hilang apabila telah biasa atau telah menjadi kebiasaan

Sirih naik junjungannya naik
Artinya : Mendapatkan keuntungan dari berbagai arah.

Kata dahulu bertepati, kata kemudian kata bercari
Artinya :

  1. Janji harus ditepati dan hanya boleh diubah setelah diperoleh kebulatan kata pula
  2. Sesuatu yang telah dijanjikan (ditentukan) dahulu harus ditepati, sedangkan hal yang timbul kemudian (belakangan) harus dimufakatkan lagi
Baca Juga :  2 Arti Peribahasa Kepala Yu, Ekor Babi

Sauk menyauk air mandikan diri
Artinya : Hidup dengan usahanya sendiri

Asal ayam hendak ke lesung, asal itik hendak ke pelimbahan
Artinya : Tabiat/perilaku yang tidak mungkin untuk diubah.

Dibuang yang keruh, diambil yang jernihnya
Artinya : Yang buruk dibuang, sedangkan yang baik diambil/digunakan.

Dari telaga yang jernih, tak akan mengalir air yang keruh
Artinya : Dari sifat orang yang mulia, tidak akan muncul budi bahasa dan perilaku yang kasar/tidak baik.

Kuah tertunggang ke nasi, nasi akan dimakan juga
Artinya : Perkawinan antar kaum keluarga/kerabat sendiri.

Tuah melambung tinggi, celaka menimpa, celaka sebesar gunung
Artinya : Berilmu tinggi, tetapi tidak mempunyai pekerjaan yang tetap sehingga hidupnya selalu susah juga

Baca Juga :  Arti Peribahasa Runding Banyak Nan Disebut

Berkemudi di haluan, bergilir ke buritan
Artinya : Orang yang menurut perintah istrinya atau orang sebawahnya

Hitam seperti dawat
Artinya : Hitam berkilat-kilat

Tak tentu hilir mudiknya
Artinya : Tidak tentu ujung pangkalnya, tidak tentu asal muasalnya

Kecil-kecil lada api, besar-besar limau abung
Artinya : Meskipun kecil tetapi berani.

Masuk lima keluar sepuluh
Artinya : Belanja yang dikeluarkan jauh lebih besar daripada penghasilan (pendapatan)

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Di Manakah Berteras Kayu Mahang”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar