INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Di Muka Di Puncak Hidung
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Di muka di puncak hidung
Dekat sekali di depan orang
Kesimpulan
Arti peribahasa di muka di puncak hidung menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah dekat sekali di depan orang
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa di muka di puncak hidung, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Seperti kapur di ujung telunjuk
Artinya : Tidak dapat memberikan pertolongan kepada sanak saudara yang sedang membutuhkan pertolongan.
Seperti api dengan asap
Artinya : Pertalian/hubungan yang tidak dapat diputuskan.
Kain dibakar tiada berbau
Artinya : Kemiskinan yang teramat sangat.
Gajah empat kaki lagi tersaruk
Artinya :
- Orang besar/berkuasa ada kalanya akan kehilangan kebesaran/kekuasaannya
- nasib yang tidak dapat ditentukan. (tersaruk = tersandung)
Bak orang gombang di lebuh
Artinya : Congkak di tempat lain tetapi rumah tangganya hancur berantakan. (gombang = elok) (lebuh = jalan raya)
Laut mana yang tak berombak, bumi mana yang tak ditimpa hujan
Artinya : Bagaimanapun manusia tidak akan luput dari kekhilafan (kesalahan)
Hari ini terlebih baik daripada besok
Artinya : Sebaiknya pekerjaan yang dapat diusahakan/dikerjakan hari ini jangan ditangguhkan sampai besok/berlarut-larut.
Bagai kucing dibawakan lidi
Artinya : Sangat ketakutan
Menconteng arang di muka
Artinya : Memberi malu
Seperti Belanda minta tanah
Artinya : Perihal orang yang tamak, diberi sedikit hendak banyak, diberi banyak hendak semuanya
Rendah gunung, tinggi harapan
Artinya :
- Orang bijak yang mempunyai cita-cita yang tinggi
- menaruh harapan yang sangat besar.
Sudah lepas dari bahunya
Artinya : Sudah tidak lagi menjadi beban/tanggung jawabnya.
Tahan-tahan larat
Artinya : Menahan penderitaan hidup dengan segenap tenaga dan pikiran.
Bercabang bagai lidah biawak
Artinya : Kata-kata yang tidak dapat dipercaya.
Menguak-nguak bagai hidung gajah
Artinya : Bernapas terengah-engah
Kurang tambah-menambah, senteng bilai-membilai
Artinya : Saling tolong-menolong dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. (senteng = kurang cukup) (bilai = sambung)
Seperti abu di atas tanggul
Artinya : Tidak tetap kedudukannya (sewaktu-waktu dapat dipecat dan sebagainya)
Telah mendapat gading bertuah, terbuang tanduk kerbau mati
Artinya : Karena mendapatkan sesuatu yang baru, yang lama diabaikan/ditinggalkan.
Angkuh terbawa, tampan tertinggal
Artinya : Baik rupanya, tetapi buruk sikap/perilakunya.
Bercampur dengan orang pemaling, sekurang-kurangnya jadi pencecak
Artinya : Berkawan dengan orang jahat, lama-kelamaan kita akan menjadi jahat pula. (cecak = copet)
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Di Muka Di Puncak Hidung”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.