INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Duduk Meraut Ranjau, Tegak Meninjau Jarak Duduk Meraut Ranjau, Berdiri Melihat Musuh
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarak duduk meraut ranjau, berdiri melihat musuh
Selalu bekerja dengan waspada
Kesimpulan
Arti peribahasa duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarak duduk meraut ranjau, berdiri melihat musuh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah selalu bekerja dengan waspada
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarak duduk meraut ranjau, berdiri melihat musuh, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Macam ular kekenyangan
Artinya : Orang yang perutnya buncit, sehingga untuk berjalan pun susah.
Kerbau seratus dapat digembalakan, manusia seorang tiada terkawal
Artinya : Menjaga seorang perempuan lebih sukar daripada menjaga binatang yang banyak
Tak jemu-jemu seperti ombak memecah
Artinya : Berupaya sekuat tenaga untuk mewujudkan keinginan.
Lain dulang lain kaki, lain orang lain hati
Artinya : Tiap-tiap orang berlainan kesukaannya
Tali busur tidak selamanya dapat diregang
Artinya : Orang tidak selamanya bekerja terus-menerus, tetapi mesti ada istirahatnya
Kelik-kelik dalam baju
Artinya : Musuh dalam selimut
Jika langkah sudah terlangkahkan, berpantang dihela surut
Artinya : Suatu pekerjaan yang telah dimulai dengan saksama, sekali-kali jangan dihentikan sebelum tujuan tercapai
Nafsu nafsi, raja di mata, sultan di hati
Artinya : Berbuat sekehendak hati sendiri
Kalau menyeberang sungai biarlah ditelan oleh ibunya, tetapi janganlah dipagut oleh ikan kecil
Artinya : Kalau berbuat salah biarlah dihukum/ditegur oleh orang yang berkuasa/berpengetahuan, janganlah sampai dianiaya oleh orang-orang kecil yang tidak tahu apa-apa.
Seperti ular kena bedal palu, pukul
Artinya : Tidak tenang (karena marah dan sebagainya)
Menggali lubang menutup lubang
Artinya : Meminjam uang untuk membayar utang
Hati sebagai baling-baling
Artinya : Tidak tetap pendirian
Gar-gar, kata gelegar, rasuk juga yang menahannya
Artinya : Memang mudah untuk memerintah orang agar melakukan berbagai hal, tetapi yang sulit adalah mengerjakannya sendiri.
Yang berhutang terjerat di kaki, yang menjamin terjerat di leher
Artinya : Orang yang menjamin orang yang berhutang sering kali kali terpaksa membayar hutang tersebut karena yang dijamin tidak dapat membayarnya ataupun melarikan diri.
Marahkan pijat kelambu dibakar, tidur terdedah
Artinya : Takut akan bahaya yang kecil, keuntungan yang besar dibuang dan akhirnya merana/kecewa.
Berkering air liur
Artinya : Nasihat yang sia-sia.
Mencari kutu dalam ijuk
Artinya : Melakukan pekerjaan yang sia-sia
Dengan kartu terbuka
Artinya : Dengan terus terang.
Keluh-kesah tidur di kasur, berkeruh di lapik penjemuran
Artinya : Kemewahan/kekayaan tidak selamanya membawa kebahagiaan, sebaliknya hidup miskin dan sederhana dapat memberikan kesenangan. (berkeruh = mendengkur)
Samun berdarah dingin
Artinya : Suatu permasalahan harus diputuskan setelah ada bukti yang sah.
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Duduk Meraut Ranjau, Tegak Meninjau Jarak Duduk Meraut Ranjau, Berdiri Melihat Musuh”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.