INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Harapkan Guruh Guntur Di Langit, Air Di Tempayan Ditumpahkan
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Harapkan guruh guntur di langit, air di tempayan ditumpahkan
Mengharapkan sesuatu yang belum tentu, barang yang telah ada dilepaskan
Kesimpulan
Arti peribahasa harapkan guruh guntur di langit, air di tempayan ditumpahkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah mengharapkan sesuatu yang belum tentu, barang yang telah ada dilepaskan
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa harapkan guruh guntur di langit, air di tempayan ditumpahkan, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Antan patah, lesung hilang
Artinya :
- Kemalangan yang bertimbun-timbun
- Tertimpa berbagai musibah (kecelakaan, kesusahan)
Patah tongkat berjeremang bertelekan
Artinya : Terus berusaha (tidak pernah putus asa)
Seperti ayam beranak itik
Artinya : Perihal orang tua yang berpemikiran kolot/kuno dan memiliki anak yang berpemikiran modern.
Orang berdendang di pentasnya
Artinya : Orang berkuasa di rumahnya masing-masing
Sekali membuka pura, dua tiga utang terbayar
Artinya : Sekali bekerja, beberapa maksud/tujuan terselesaikan/tercapai.
Termakan hati pukang
Artinya : Perihal seseorang yang sangat pemalu, sehingga tidak mau bertatap muka dengan orang lain.
Yang buntal kutil-mengutil, yang jerung luluh-meluluh
Artinya : Yang miskin hidup melarat, sedangkan yang kaya boros berbelanja.
Hati yang ringan meringankan beban yang berat
Artinya : Semua pekerjaan yang dilakukan dengan kerelaan hati, niscaya akan terasa mudah.
Berani senduk pengedang, air hangat direnanginya
Artinya : Berani dengan membuta tuli. (senduk pengedang = sendok untuk air panas yang terbuat dari periuk)
Yang jauh berpanggilan, yang dekat berimbauan
Artinya : Bila hendak mengadakan pesta, tetangga dekat diundang dengan dipanggil, sedangkan kerabat jauh dikirimkan surat undangan.
Bagai enau di dalam belukar, melepaskan pucuk masing-masing
Artinya : Tidak sepakat dalam suatu perbincangan.
Yang se cupak takkan jadi segantang
Artinya : Sesuatu yang sudah pasti (tidak dapat diubah lagi)
Harimau menyorokkan kuku
Artinya : Orang yang menyembunyikan kelebihannya.
Datang tidak berjemput, pulang tidak berantar
Artinya : Tidak diperlakukan sebagaimana mestinya (tentang tamu)
Sekebat bagai sirih
Artinya : Sepakat dalam perkumpulan (rapat)
Baik membawa resmi ayam betina, supaya tidak ada bencana
Artinya : Lebih baik merendah daripada sombong, supaya selamat dalam hidup. (resmi = sifat)
Biar tersengat, jangan tiarap
Artinya : Hendaklah diusahakan supaya jangan terlanjur merugi dan sebagainya
Pendekar elak jauh
Artinya : Orang yang sangat hati-hati dan senantiasa bersiap mengelakkan bahaya yang mengancam,
Beroleh sehasta hendak sedepa
Artinya : Diberi sedikit tetapi hendak minta banyak.
Hendakkan halus, genting, genting putus sudahnya
Artinya : Melakukan sesuatu yang melebihi batasnya tentu akhirnya hanya akan mendatangkan kerugian/kesulitan.
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Harapkan Guruh Guntur Di Langit, Air Di Tempayan Ditumpahkan”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.