INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Hati Gajah Sama Dilapah, Hati Tuma Tungau Sama Dicecah
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Hati gajah sama dilapah, hati tuma tungau sama dicecah
Laba atau rugi sama-sama dirasakan (dibagi secara adil)
Kesimpulan
Arti peribahasa hati gajah sama dilapah, hati tuma tungau sama dicecah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah laba atau rugi sama-sama dirasakan (dibagi secara adil)
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa hati gajah sama dilapah, hati tuma tungau sama dicecah, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah
Artinya : Pekerjaan (perbuatan) hendaklah selalu mengingat aturan adat dan agama (jangan bertentangan satu dengan yang lain)
Miang tergeser kena miang, terlanggar kena rabasnya
Artinya : Dikatakan kepada orang yang berkuasa, tidak dapat orang (rakyat) bersalah sedikit pun kepadanya
Seperti sirin pulang ke gagangnya
Artinya :
- Kembali pada keadaan aslinya
- seperti semula.
Jenguk pandang tindai-tindai, usul-usul asal-asal jangan ditinggalkan
Artinya : Sebelum melakukan suatu pekerjaan, lebih baik diperiksa/diselidiki dahulu agar selamat dan sempurna pekerjaan itu. (tindai-tindai = memperhatikan dengan saksama)
Daun telah melayang, buah jatuh ke perdu juga
Artinya : Tidak sama/setara antara kasih sayang yang diberikan kepada anak sendiri dengan kasih sayang yang diberikan kepada anak saudara.
Kecek bagai ketiak ular
Artinya : Pembicaraan yang tiada akhir (tidak mencapai mufakat).
Hidup sandar-menyandar umpama aur dengan tebing
Artinya :
- Perihal orang berlaki istri yang berkasih-kasihan
- Perihal orang bersahabat yang setia dan saling menolong
Lemah melapis, condong menopang
Artinya : Saling tolong-menolong satu sama lain.
Mara jangan dipukat, rezeki jangan ditolak
Artinya : Jangan mencari-cari bahaya atau kecelakaan
Anak monyet di hutan disusui, anak sendiri di rumah kekeringan
Artinya : Urusan sendiri ditinggalkan karena lebih mementingkan urusan orang lain.
Tidak makan siku-siku
Artinya :
- Cakap orang yang berleleran saja, tiada langsung ke tujuannya
- Tidak baik
- Tidak patut
Laksana golok kayu, ditetakkan tak makan, dijual tak laku
Artinya : Pengetahuan yang tidak sempurna, sehingga tidak mendatangkan faedah sedikit pun.
Terban bumi tempat berpijak
Artinya : Hilang tempat menggantungkan harapan
Air lalu kubang tohor
Artinya : Uang yang diterimanya lekas habis untuk membayar utang dan sebagainya
Tiada umpat yang membunuh, tiada sanjung yang mengenyang
Artinya : Janganlah lekas marah bila dicaci maki dan janganlah terlalu senang bila dipuji.
Elok buruk dan busuk hanyir
Artinya : Kesenangan dan kesulitan selalu beriringan.
Seperti lonjak alu penumbuk padi
Artinya : Berjalan dengan langkah yang gagah, tetapi sombong
Tak ada gading yang tak retak
Artinya : Tidak ada sesuatu yang tidak ada cacatnya
Jangan bawa resmi jagung, makin berisi makin jegang/tegak
Artinya : Hendaklah jangan semakin kaya/berpengetahuan semakin sombong.
Menebang menuju pangkal, melanting menuju tampuk
Artinya : Setiap tindakan yang dilakukan harus ada maksud dan tujuannya
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Hati Gajah Sama Dilapah, Hati Tuma Tungau Sama Dicecah”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.