INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Hujan Tak Sekali Jatuh, Simpai Tak Sekali Erat
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Hujan tak sekali jatuh, simpai tak sekali erat
- Suatu pekerjaan tidak dapat diselesaikan sekaligus
- Keberuntungan dan kebahagiaan itu tidak sekali datang
Kesimpulan
Arti peribahasa hujan tak sekali jatuh, simpai tak sekali erat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu pekerjaan tidak dapat diselesaikan sekaligus; keberuntungan dan kebahagiaan itu tidak sekali datang
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa hujan tak sekali jatuh, simpai tak sekali erat, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Berpatah arang berkerat rotan
Artinya : Memutuskan tali persahabatan/persaudaraan.
Bagai mestika embun
Artinya : Mendengarkan nasihat.
Air pun ada pasang surutnya, takkan pasang selalu dan surut senantiasa
Artinya : Nasib manusia tidak dapat dipastikan untung atau sial selalu.
Ingat sebelum kena, jimat sebelum habis
Artinya :
- Selalu waspada/berhati-hati
- harus berusaha dengan baik, jangan sampai terlambat.
Nak kaya berdikit-dikit, nak ramai bertabur urai
Artinya : Hemat dan cermat adalah tangga kekayaan, murah hati adalah tangga tuah/keselamatan.
Hilang dicari, terapung digenangi, terbenam diselami
Artinya :
- Memeriksa dengan teliti
- menolong seseorang yang sedang berada dalam kesulitan.
Ekor anjing berapa pun dilurut tiada juga betul
Artinya : Orang yang tabiatnya jahat, meskipun berkali-kali dinasihati tetap saja akan berbuat jahat.
Kesturi mati karena baunya
Artinya : Mendapat kecelakaan karena perbuatannya sendiri
Kalau ada asap, tentu ada api
Artinya : Segala sesuatu ada asal mulanya.
Makan nasi suap-suapan, tetapi menyambut puan kosong
Artinya : Kawin menurut adat perkawinan biasa, tetapi ternyata perempuan itu sudah bukan perawan.
Barang dimana pun pantat periuk itu hitam juga
Artinya : Dimana pun juga, kesalahan tetap adalah kesalahan.
Kerosok ular di rumpun bambu
Artinya : Tidak perlu takut akan gertakan atau ancaman orang
Yang terkalang-kalang di mata, yang terasa-rasa di hati
Artinya : Suatu keinginan yang baik hendaknya berusaha untuk dapat diwujudkan agar dapat hidup bahagia/tenang.
Ketam menyuruhkan anaknya berjalan betul
Artinya : Orang yang memberi nasihat, tetapi dia sendiri tidak melakukan seperti yang dinasihatkannya itu
Dulu intan daripada jawi
Artinya : Bekerja tanpa mematuhi peraturan.
Sepanjang tali beruk
Artinya : Terlalu panjang sehingga membosankan (tentang pidato, doa yang panjang)
Jangan bijak terpijak, biarlah bodoh bersuluh
Artinya : Orang yang menyangka dirinya bijak (padahal sebenarnya tidak) selalu mendapat kehinaan, tetapi orang bodoh yang suka bertanya jika tidak tahu selalu memperoleh kemudahan.
Kalau anjing biasa makan tahi, tak makan hidu ada juga
Artinya : Orang yang biasa berbuat jahat, sekali-sekali akan teringat juga untuk mengulanginya lagi.
Mengais dulu maka makan
Artinya : Baru dapat makan sesudah bekerja berat (sukar hidupnya)
Tertambat hati terpaut sayang
Artinya : Sangat cinta
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Hujan Tak Sekali Jatuh, Simpai Tak Sekali Erat”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.