2 Arti Peribahasa Ke Sawah Tidak Berlubuk, Ke Ladang Tidak Berarang

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Ke Sawah Tidak Berlubuk, Ke Ladang Tidak Berarang

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Ke Sawah Tidak Berlubuk, Ke Ladang Tidak Berarang

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Ke sawah tidak berlubuk, ke ladang tidak berarang

  1. Mendapat untung dan sebagainya tidak dengan bersusah payah
  2. Tercapai maksudnya

Kesimpulan

Arti peribahasa ke sawah tidak berlubuk, ke ladang tidak berarang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah mendapat untung dan sebagainya tidak dengan bersusah payah; tercapai maksudnya

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa ke sawah tidak berlubuk, ke ladang tidak berarang, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Baca Juga :  Arti Peribahasa Laksana Burung Diam Dalam Sangkar

Main badar, main gerundang
Artinya : Orang yang hendak meniru perbuatan/tingkah laku orang besar/berkuasa dan akhirnya binasa/rugi sendiri.

Takut di hantu, terpeluk ke bangkai
Artinya : Mendapat kesusahan (kecelakaan) karena takut akan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakuti

Bajak patah banting terambau
Artinya : Menderita kecelakaan bertimpa-timpa

Tertangguk pada ikan dikeruntungkan, terangguk pada ular dikeruntungkan juga
Artinya : Keputusan yang sudah pasti (tidak dapat diganggu-gugat) harus diterima.

Tiada umpat yang membunuh, tiada sanjung yang mengenyang
Artinya : Janganlah lekas marah bila dicaci maki dan janganlah terlalu senang bila dipuji.

Belum sekuku
Artinya : Sangat sedikit.

Kepala yu, ekor babi
Artinya :

  1. Suka berpura-pura
  2. bermuka dua.

Ibarat pasir, sekali air dalam sekali berubah
Artinya : Rakyat jelata yang terpaksa menuruti perubahan setiap terjadi pergantian pemerintahan.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Sudah Tahu Akan Ragi Kain

Sia-sia menjaring angin, terasa ada tertangkap tidak
Artinya : Jangan mengharapkan sesuatu yang bukan-bukan supaya tidak kecewa

Air tawar secawan dituangkan ke dalam laut takkan dapat menghilangkan asinnya
Artinya : Pertolongan yang sedikit tidak dapat meringankan beban kesengsaraan yang besar.

Pelanduk dua serupa
Artinya : Dua orang yang rupanya mirip.

Tercincang puar bergerak andilau
Artinya : Jika seseorang anggota keluarga dihina, tentu keluarga atau kaumnya akan turut tersinggung juga

Lepas taufan paksa baik
Artinya : Sehabis kesusahan timbulah kesenangan. (paksa = kesempatan waktu)

Lagi Murah, Lagi Menawar Makin Murah, Makin Menawar
Artinya : Makin diberi, makin banyak lagi yang diminta

Anjing menyalak bukit, takkan runtuh
Artinya : Orang baik yang dicela oleh orang jahat, kebaikannya tidak akan binasa.

Baca Juga :  2 Arti Peribahasa Dahulu Timah, Sekarang Besi

Ada hari, ada nasi
Artinya : Asalkan masih hidup, tentu akan memperoleh rezeki.

Bak membelah kepayang muda, dimakan mabuk, dicampak sayang
Artinya :

  1. Menghadapi suatu masalah yang sangat sulit
  2. berada dalam keadaan yang serba salah.

Sia-sia menjaring angin
Artinya : Mengerjakan sesuatu yang mustahil.

Digantung tinggi, dibuang jauh
Artinya :

  1. Tidak berkuasa sedikit pun
  2. sangat lemah.

Tempayan tertiarap di air
Artinya : Tidak mau mendengarkan nasihat.

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Ke Sawah Tidak Berlubuk, Ke Ladang Tidak Berarang”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar