Arti Peribahasa Kecil Dikandung Ibu, Besar Dikandung Adat, Mati Dikandung Tanah

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Kecil Dikandung Ibu, Besar Dikandung Adat, Mati Dikandung Tanah

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Kecil Dikandung Ibu, Besar Dikandung Adat, Mati Dikandung Tanah

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Kecil dikandung ibu, besar dikandung adat, mati dikandung tanah

Manusia itu selalu terikat oleh tata tertib masyarakat, tidak pernah bebas sama sekali

Kesimpulan

Arti peribahasa kecil dikandung ibu, besar dikandung adat, mati dikandung tanah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah manusia itu selalu terikat oleh tata tertib masyarakat, tidak pernah bebas sama sekali

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa kecil dikandung ibu, besar dikandung adat, mati dikandung tanah, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Baca Juga :  Arti Peribahasa Bagaimana Tidak Kumbang Jinak Terbang Beredar, Jika Tidak Karena Bunga Kembang Di Taman

Sudah dikecek, dikecong pula
Artinya : Dua kali tertipu

Tanam cempedak tumbuh nangka
Artinya : Memperoleh sesuatu lebih dari yang diharapkan.

Terlampau lurus kurus, terlampau cerdik terkedik
Artinya : Orang yang jujur sering kali dikelabuhi orang, begitu juga dengan orang cerdik yang sering kali diperdaya orang.

Bagai jampuk kesiangan hari
Artinya : Kebingungan atau termenung karena kehilangan akal

Siapa yang gatal, dialah yang menggaruk
Artinya : Orang yang berkehendak (ingin), dialah yang harus berbuat sendiri

Ke hulu kena bubu, ke hilir kena tengkalak
Artinya : Tidak dapat terhindar dari bahaya

Sudah terlalu malam, apa hendak dikata lagi
Artinya : Sesuatu yang telah terlanjur mati dan tidak bisa diapa-apakan lagi.

Baca Juga :  Arti Peribahasa Akal Laba-laba, Di Gua Buruk Suka Merakut

Daripada hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah
Artinya : Daripada menanggung malu lebih baik mati

Dahi kiliran taji
Artinya : Dahi yang licin

Seukur berbaur, bertopang bercerai
Artinya : Suami yang sedang bertengkar dengan isterinya.

Baling-baling di atas bukit
Artinya :

  1. Pendirian yang tidak tetap
  2. goyah. (baling-baling = penunjuk adanya angin)

Seperti menanti orang dahulu, mengejar orang kemudian
Artinya : Perbuatan yang sia-sia

Seperti tudung dengan delamak
Artinya : Tidak dapat bercerai lagi.

Berlaki anak semang
Artinya : Perempuan yang buruk kelakuannya

Angus tiada berapi, karam tiada berair
Artinya : Menderita kesusahan karena kematian atau kehilangan kekasih. (angus = hangus)

Diberi sejari hendak setelempap
Artinya : Orang yang diberi sedikit ingin lebih banyak lagi

Baca Juga :  Arti Peribahasa Kelarai Sesat Taja

Bercakap memandang-mandang, silap lidah jiwa hilang
Artinya : Mengatakan suatu hal terhadap orang lain hendaklah berhati-hati.

Tidak kelih mau tengok
Artinya : Ingin mendapat sesuatu, tetapi segan berusaha

Hendak saja yang besar, masuknya tak seberapa
Artinya : Banyak bicara, tetapi buktinya sangat sedikit.

Seperti bergendang ke Sirukam, perut kenyang emas dapat
Artinya : Memperoleh keuntungan yang tidak terduga.

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Kecil Dikandung Ibu, Besar Dikandung Adat, Mati Dikandung Tanah”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar