INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Kera Menegurkan Tahinya
Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Arti Peribahasa Kera menegurkan tahinya
Membukakan kehinaan sendiri
Kesimpulan
Arti peribahasa kera menegurkan tahinya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah membukakan kehinaan sendiri
Arti peribahasa lainnya :
Selain arti peribahasa kera menegurkan tahinya, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:
Berpusing-pusing seperti baling-baling
Artinya : Kehidupan yang tidak tetap.
Bagai puyu di air jernih
Artinya : Senang hidupnya.
Jangan meludah ke langit
Artinya : Jangan mencela orang tua atau saudara sendiri.
Kalau tak takut akan mati, tak sedunia perang, kalau tak takut akan alah, tak sedunia sabung
Artinya : Berperang/berselisih merupakan pekerjaan yang amat berbahaya, tetapi digemari banyak orang.
Timbangan berat sebelah
Artinya : Keputusan yang tidak adil.
Sebagai dawat dengan kertas
Artinya : Pasangan yang sesuai benar
Kalau dibalun sebalun kuku, kalau digumpal segumpal tanah
Artinya : Alam rohani yang tidak terbatas.
Berkain tiga hasta, berkain tak cukup sebelit pinggang, tak berkain sehelai benang
Artinya : Serba kekurangan (miskin sekali)
Di luar bagai madu, di dalam bagai empedu
Artinya :
- Baik secara lahiriah, tetapi buruk/jahat secara batiniah
- terlihat baik diluar, namun buruk didalam.
Kelekati memanjat peran, sebelum mati belum jeran
Artinya : Rela mengorbankan diri demi suatu perkara.
Empat gasal, lima genap, dikendur berdentang-dentang, ditegang berjela-jela
Artinya : Tutur kata orang yang bijaksana selalu memiliki maksud yang tersembunyi.
Tentang mata dengan mata antara empat mata
Artinya : Berhadap-hadapan dua orang saja
Bagai inai dengan kuku
Artinya : Tidak pernah bercerai
Kerbau turun berendam ki
Artinya : Waktu pukul lima petang
Bersutan di mata beraja di hati
Artinya : Orang yang suka berbuat sesuka hati dan sewenang-wenang
Laut mana yang tak berombak, bumi mana yang tak ditimpa hujan
Artinya : Bagaimanapun manusia tidak akan luput dari kekhilafan (kesalahan)
Ular biar mati, tanah jangan lekuk, buluh jangan pukah
Artinya : Menyelesaikan suatu perkara hendaklah dengan seadil-adilnya, sehingga kedua belah pihak merasa puas (tidak merasa dirugikan salah satunya).
Banyak habis, sedikit sedang
Artinya : Perihal membelanjakan uang.
Putih tapak nya lari
Artinya : Berlari cepat (karena ketakutan)
Hitam-hitam bendi, putih-putih sadah
Artinya : Yang buruk rupa lebih mahal harganya dibandingkan dengan yang rupawan. (bendi = kereta kuda) (sadah = kapur)
Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI
Demikian informasi “Arti Peribahasa Kera Menegurkan Tahinya”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.