Arti Peribahasa Manusia Tahan Kias, Binatang Tahan Palu

Photo of author

By admin

Arti Peribahasa Manusia Tahan Kias, Binatang Tahan Palu

INFO PENDIDIKAN – Arti Peribahasa Manusia Tahan Kias, Binatang Tahan Palu

Arti kata “peribahasa” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu atau ungkapan, kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Arti Peribahasa Manusia tahan kias, binatang tahan palu

Mengajar manusia dengan sindiran sudah cukup, tetapi mengajar binatang harus dengan pukulan

Kesimpulan

Arti peribahasa manusia tahan kias, binatang tahan palu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah mengajar manusia dengan sindiran sudah cukup, tetapi mengajar binatang harus dengan pukulan

Arti peribahasa lainnya :

Selain arti peribahasa manusia tahan kias, binatang tahan palu, berikut beberapa arti peribahasa lainnya yang mungkin menarik untuk diketahui:

Baca Juga :  Arti Peribahasa Berhitung Nasib Peruntungan

Tak ada pendekar yang tak bulus
Artinya : Tidak ada orang yang tidak pernah membuat kesalahan

Gajah berak besar, kancil pun hendak berak besar, akhirnya mati kebebangan
Artinya : Orang kecil/rendahan yang hendak meniru tingkah laku orang besar/mampu yang akhirnya membawa dirinya dalam kekalahan/kesulitan. (kebebangan = tertahan, tidak dapat terus keluar)

Bekas tertarung lagi terkenang, apa pula hubungan nyawa
Artinya : Tidak pernah lupa.

Besar kapal besar gelombang
Artinya : Makin tinggi pangkatnya atau makin besar perniagaannya, makin banyak pula risikonya

Biar dahi berluluk asal tanduk mengena
Artinya : Apa pun akan dilakukan asal maksud tercapai

Air dalam karang menonggok, setanggi campur kemenyan, gula tertumpah pada kanji
Artinya : Usaha yang berhasil baik.

Hidung dicium pipi digigit
Artinya : Kasih sayang yang semu, pura-pura saja

Baca Juga :  Arti Peribahasa Belut Pulang Ke Lumpur

Patah tongkat berjeremang patah sayap bertongkat paruh, patah tongkat bertelekan
Artinya : Terus berusaha (bekerja) dengan tidak putus asa

Mengepit kepala harimau
Artinya : Menakut-nakuti orang lain

Bercabang bagai lidah biawak
Artinya : Kata-kata yang tidak dapat dipercaya.

Terpanggang bagai kodok dalam lubang
Artinya : Perihal orang miskin yang mendapatkan kesulitan.

Jangan memangku ayam jantan, baik memangku ayam betina
Artinya : Rezeki yang halal itu lebih baik daripada rezeki yang haram.

Macam timun dengan durian, menggelek luka, kena gelek pun luka
Artinya : Perlawanan/persaingan yang tidak seimbang antara orang kecil/rendahan melawan orang besar/berkuasa.

Manusia mengikhtiarkan, Allah menakdirkan
Artinya : Ikhtiar atau akal budi ada di tangan manusia, jadi orang harus bekerja sekeras-kerasnya untuk mencapai tujuannya, tetapi berhasil tidaknya usaha itu bergantung pada takdir Tuhan

Baca Juga :  Arti Peribahasa Tak Beras Antak Dikisik

Serupa paham perempuan
Artinya : Suka mencampuri urusan orang lain.

Tiada kubang yang tiada berkodok
Artinya : Tidak ada negeri yang tidak ada keburukannya

Belum berbesan sudah beranak
Artinya : Sudah bersenang-senang walaupun tujuan masih belum tercapai.

Tinggal kelopak salak
Artinya :

  1. Sangat papa
  2. Sangat miskin

Cengkeling bagai ular dipukul
Artinya : Geliang-geliut/menggeliat karena kesakitan.

Menyelami air dalam tonggak
Artinya : Amat sukar mengajuk hati orang

Lihat juga :
1. Kumpulan Arti Peribahasa lainnya DI SINI
2. Free Tryout SKD CPNS (4000+ soal) DI SINI
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia DI SINI

Demikian informasi “Arti Peribahasa Manusia Tahan Kias, Binatang Tahan Palu”, semoga bermanfaat, silahkan Klik LIKE dan SHARE kepada teman-teman yang lain.

Tinggalkan komentar